Korut Anti- Epidemi, Gelar Parade Militer Bulan Depan

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jung-un sedang memeriksa senjata/net

Pyongyang, Gempita.co –  Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un menyatakan akan membuka kongres Partai Buruh bulan depan, di tengah pandemi Covid-19.

Dilansir Associated Press, Citra satelit yang disediakan oleh Maxar, sebuah perusahaan citra satelit yang berbasis di Colorado, menunjukkan ribuan orang berkumpul dalam formasi di alun-alun utama Pyongyang pada hari Sabtu (26/12/2020), kemungkinan sedang berlatih untuk perayaan yang akan datang.

Bacaan Lainnya

Badan mata-mata Korea Selatan sebelumnya mengatakan Korea Utara akan mengadakan parade militer pada bulan Januari untuk mendemonstrasikan kekuatan militernya yang menargetkan pemerintahan Biden.

Sementara itu para analis menilai bahwasannya kongres itu ditujukan untuk mengumpulkan loyalitas publik yang lebih kuat kepadanya dan menyusun kebijakan ekonomi dan luar negeri baru, dimana hal ini diprediksi dilakukan karena kegugupan luar biasa Kim Jong Un antara pembangunan dan penanganan Covid-19.

“Korea Utara sangat sensitif dan gugup di tengah pandemi, dan itu membuat gerakan yang tidak rasional dan aneh,” kata Nam Sung-wook, seorang profesor di Universitas Korea di Korea Selatan (Korsel).

Dilain kesempatan Institute for Far Eastern Studies yang berbasis di Seoul dalam sebuah laporan juga memprediksi bahwa Korut kemungkinan akan menyerukan “terobosan frontal” lain untuk meningkatkan kekuatan internalnya dan membangun ekonomi yang lebih mandiri.

Tetapi selama pandemi berlanjut, Pyongyang harus puas dengan tujuan ekonomi sederhana sambil fokus pada upaya anti-virusnya.

Kongres tersebut yang pertama dalam lima tahun adalah badan pembuat keputusan utama partai yang berkuasa. Pada kongres 2016, Kim menempatkan dirinya di depan, menegaskan kembali komitmennya untuk mengembangkan senjata nuklir dan mengumumkan rencana pembangunan ekonomi yang ambisius.

Sementara itu dalam masa pandemi ini negara yang tertutup itu telah menutup rapat-rapat akses ekonominya dengan China dan menyebabkan kekurangan bahan mentah yang menjatuhkan tingkat operasi pabrik Korut ke level terendah.

Dilain hal, dalam penanganan pandemi Korut dengan gigih mengklaim bebas dari virus corona, meskipun dikatakan telah mengintensifkan apa yang disebutnya langkah anti-epidemi “maksimum”. Pakar luar sangat skeptis terhadap klaim kasus tanpa virus di Korea Utara, tetapi setuju bahwa negara tersebut belum mengalami wabah yang meluas.

“Mengapa mereka menaikkan langkah anti-epidemi jika mereka benar-benar tidak memiliki pasien? Itu tidak masuk akal, ” kata Kim Sin-gon, seorang profesor di Sekolah Tinggi Kedokteran Universitas Korea di Seoul.

“Tapi mereka telah memberlakukan langkah anti-virus yang lebih tinggi daripada negara lain, jadi kemungkinan tidak banyak pasien di sana,” tambahnya.

Pos terkait