Bandung, Gempita.co – Pelaku usaha harus sabar, tahan banting, dan kreatif saat pandemi. Mereka juga harus dapat melakukan diversifikasi usaha, kalau usaha yang satu mati, maka bisa gerakkan usaha yang lain.
“Kreatifitas itu tidak boleh mati. Itulah pesan Menteri Koperasi dan UKM yang harus kita ingat dan pegang,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sesmenkop UKM) Prof Rully Indrawan, saat membuka Pekan Industri Kreatif Muda Jabar 2020 dengan tema “Expo dan Pemberian Penghargaan terhadap Inovasi Produk Industri Kreatif Pemuda Jabar”, di Bandung, Senin (23/11).
Rully memberikan apresiasi terhadap KNPI Jabar yang tetap membangun soliditas di tengah pandemi Covid-19, sehingga mampu menggelar kegiatan ini.
Dalam kesempatan itu, Rully mengingatkan kembali bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini tengah mengalami masa yang tidak mudah. Bahkan, bila dibandingkan dengan krisis yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, kali ini Indonesia boleh dikatakan lebih parah.
“Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang berada di bawah 5 persen, membuat kita sedih. karena negatif itu artinya pengangguran bertambah. Hal itu terjadi karena adanya kebijakan ketat terkait meningkatnya kasus covid-19, seperti pemberlakuan PSBB di sejumlah daerah,” kata Rully.
Karena itu, dengan penyelenggaraan acara ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak, khususnya bagi para pelaku industri kreatif.
“Kita semua sedang berupaya membangkitkan perekonomian Indonesia yang sedang terpuruk ini. Tapi para pemuda Jawa Barat tidak pernah berhenti berinovasi menciptakan karya-karya atau produk-produk yang semakin luar biasa,” ujar Rully pula.
Meski dalam kondisi demikian, lanjut Rully, tidak bisa membatasi kreatifitas untuk bisa menciptakan produk-produk baru yang makin baik dan makin bernilai jual tinggi.
Terkait komitmen pemerintah selama pandemi, Rully mengatakan bahwa pemerintah dalam memberikan stimulus perekonomian, tidak sekedar menggelontorkan uang, tetapi juga melakukan kebijakan yang memudahkan berusaha, birokrasi kini menjadi solusi bukan mempersulit.
Kemudahan-kemudahan perizinan berusaha ini, katanya, harus dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku industri kreatif maupun pelaku UMKM, walaupun dalam masa sulit seperti sekarang.
Rully pun menjelaskan, dalam masa pandemi, pelaku usaha mulai beralih yang semula konvensional menjadi digitalisasi, menjadi online dan dapat membuka jalan menuju pasar yang lebih luas.
“Saya yakin, setelah melewati masa pandemi ini, industri kreatif maupun UMKM akan semakin maju dan dapat menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia menuju Ekonomi Emas di tahun 2045,” tandas Rully.
Rully optimis, dengan peran serta seluruh masyarakat, asosiasi maupun lembaga, dan pemerintah, katanya, masa depan perekonomian Indonesia akan semakin baik.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Jawa Barat, Rio F Wilantara menjelaskan bahwa inisiatif program ini, didasari perkembangan industri kreatif di Indonesia yang cukup signifikan. Apalagi, dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan selesainya.
“Di tengah kondisi demikian, industri kreatif, menjadi pilar penopang bagi kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM),” ujar Rio.
Sebagaimana diketahui, kata Rio, UMKM merupakan tulang punggung bagi perekonomian Indonesia. Karenanya dalam kondisi menurunnya perekonomian Indonesia akibat pandemi ini, diperlukan kreatifitas dari wirausaha muda, khususnya para pelaku UKM.
“Harapannya tentu pandemi ini cepat berakhir dan hal-hal yang berkaitan dengan recovery kesehatan dan perekonomian kembali pulih seperti sedia kala,” imbuhnya.
Meski demikian, ujar Rio, dalam rangka menghadapi persaingan global, ke depan diperlukan perpaduan UKM dengan industri kreatif.
Dalam acara tersebut, selain menggelar Pekan Industti Kreatif Muda Jabar 2020, pihaknya juga melakukan penandatanganan kerja sama kewirausahaan dengan dua universitas. Yakni, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Pasundan.