Jakarta, Gempita.co-Meski masih terjadi pandemi COVID-19, namun pada musim liburan panjang belum lama ini dan libur akhir pekan banyak tempat wisata dikunjungi wisatawan.
Hal itu terlihat pada hasil evaluasi Satgas Penanganan COVID-19 terhadap masa liburan panjang periode 28 Oktober – 1 November 2020, terjadi peningkatan kunjungan pada destinasi wisata mencapai 90%, Sabtu (7/11/2020).
“Secara umum, wisatawan sudah menggunakan masker saat mengunjungi objek-objek wisata. Dan objek-objek wisata juga sudah menyiapkan tempat mencuci tangan,” terang Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers pada wartawan, Sabtu (7/11).
“Dengan memakai masker, maka wisatawan dapat melindungi dirinya dan orang-orang terdekat dari potensi penularan COVID-19. Namun demikian, terlihat masyarakat masih berkerumun hal ini tentu sangat disayangkan,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB.
Adapun beberapa destinasi wisata yang mendapat sorotan karena masih terlihat kerumunan saat kunjungan wisatawan. Beberapa diantaranya Lapangan Sewandanan dan Canden di Yogyakarta, Curug Cigentis di Jawa Barat, Tanah Lot di Bali, wisata Malin Kundang di Sumatera Barat dan Gunung Budeg di Jawa Timur. Selain destinasi wisata, lokasi lainnya adalah pusat perbelanjaan dan restoran.
Pada dua lokasi itu, terlihat masyarakat belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan termasuk dalam memakai masker dan menjaga jarak. Beberapa tempat terjadi kerumunan dalam waktu yang cukup lama. “Kami ingin mengingatkan seluruh masyarakat bahwa dimanapun dan apapun aktivitasnya, maka protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) harus disiplin dilakukan, upaya perlindungan utama dari paparan COVID-19,” kata Wiku.
Meski demikian, Satgas Penanganan COVID-19 pusat mengapresiasi jerih payah Satgas Penanganan Covid-19 daerah yang senantiasa melakukan monitoring, edukasi dan penegakan disiplin protokol 3M.
Semrntara, setiap detik, Satgas daerah memberikan laporan setiap detik melebih 500 laporan dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia. “Saya meminta satgas di daerah dapat terus melakukan monitoring ini dan menegakkan disiplin di masyarakat agar penambahan kasus positif dapat terus ditekan,” tegas Wiku.