JAKARTA, Gempita.co- Program padat karya Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) atau restorasi terumbu karang yang dijalankan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menyerap lebih dari 10 ribu tenaga kerja. Luasan cakupan terumbu karang yang sudah direstorasi bahkan melebihi target, dari yang semula 50 haktare menjadi 74.3 haktare atau setara 95.768 struktur.
Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melalui Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) TB Haeru Rahayu, dalam rapat koordinasi secara virtual membahas pelaksanaan ICRG yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (6/1/2021).
“Berdasarkan data, tenaga kerja yang terserap dari kegiatan ICRG ini lebih 10.171 orang. Bahkan realisasi struktur terumbu karang yang dibangun melebihi target,” ujar TB Haeru dalam keterangan resmi KKP.
Menurut TB, pembayaran upah puluhan ribu pekerja yang terlibat ICRG dilakukan secara cashless melalui BPD Bali. Realisasi upah juga melampaui target dari yang semula 32 persen menjadi 33,68 persen.
“Tenaga kerja terdata berarti yang mempunyai rekening, ini tidak termasuk tenaga kerja lain seperti tukang perahu dan sopir. Sehingga bila dihitung tenaga kerja yang terserap atau yang ikut menikmati perputaran ekonomi dari kegiatan ini sebenarnya lebih dari 11 ribu orang,” tambah TB Haeru.
ICRG merupakan bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digalakkan pemerintahan pusat sebagai solusi dari dampak pandemi Covid-19. Di antaranya untuk menciptakan lapangan kerja, menjaga ekosistem terumbu karang, serta sebagai lokasi wisata dan edukasi.
Program padat karya yang bergulir sejak Oktober 2020 ini dilakukan di lima lokasi di Bali, yakni Pulau Nusa Dua, Pandawa, Serangan, Sanur dan Buleleng. Total dana yang digelontorkan untuk mensukseskan ICRG lebih dari Rp111 miliar, bersumber dari pemerintah pusat dan daerah.
Capaian dan keberhasilan ICRG ini diapresiasi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam kesempatan tersebut, dia menekankan agar upah pekerja benar-benar dibayarkan agar tujuan program PEN bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Dipastikan semua gaji, upah semua betul-betul dibayarkan, jangan sampai ada komplain di kemudian hari,” tegasnya.
Menko Luhut juga meminta jajarannya memastikan kualitas dan kerapihan struktur terumbu karang yang dibangun. Terlebih program ini bertujuan menarik minat wisatawan. Karenanya, dia mengingatkan bila ada karang yang mati untuk segara diganti sebelum akhir Januari 2021.
Menurutnya, perlu kerjasama linstas sektor agar program restorasi terumbu karang bisa berkelanjutan dan terus memberikan kesejahateran pada masyarakat. “Kita satu padu dalam tim, ada KKP, Kemenparekraf, KLHK, Pemda. Dengan satu padu program ini hasilnya lebih bagus,” pungkasnya.