Laporan Bank Indonesia Penjualan Eceran Membaik

Jakarta, Gempita.co – Dibanding bulan sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan kondisi penjualan eceran di Indonesia pada September membaik.

Bank Indonesia mengumumkan kondisi penjualan eceran di Indonesia pada September membaik, dibanding bulan sebelumnya.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Indeks Penjualan Riil (IPR) terkontraksi 8,7 persen secara tahunan, lebih baik dibanding Agustus yang terkontraksi hingga 9,2 persen, ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko.

“Perbaikan penjualan eceran terjadi pada sebagian besar kelompok komoditas, seperti makanan, minuman dan tembakau. Semuanya tercatat tumbuh positif dalam dua bulan terakhir,” ujar Onny dalam keterangan resminya kemarin, dikutip Anadolu Agency.

Dia mengatakan kelompok ini mengalami pertumbuhan 2,7 persen pada Agustus dan membaik menjadi 3,1 persen pada September.

Selain itu, juga terjadi perbaikan pada sub kelompok sandang dari minus 64,9 persen menjadi minus 59,7 persen.

Kemudian kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dari minus 23,5 persen menjadi minus 18,7 persen.

“Perbaikan penjualan eceran diperkirakan sedikit tertahan pada Oktober 2020 dengan pertumbuhan sebesar minus 10,0 persen secara tahunan,” kata Onny.

Sejumlah komoditas seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau penjualannya diperkirakan turun minus 0,2 persen.

Sedangkan kelompok barang budaya dan rekreasi juga diperkirakan mengalami penurunan penjualan hingga minus 41,4 persen secara tahunan.

Komoditas yang diperkirakan mengalami perbaikan kinerja penjualan antara lain kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar minus 20,9 persen dan bahan bakar kendaraan bermotor minus 18,5 persen secara tahunan.

Onny menambahkan secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Oktober 2020 diperkirakan tumbuh 0,1 persen sejalan dengan perayaan hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan libur panjang pada akhir bulan.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Desember 2020) diperkirakan meningkat, sedangkan pada 6 bulan mendatang (Maret 2021) menurun.

Onny menjabarkan indikasi peningkatan harga pada Desember 2020 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 142,5, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 132,5.

“Hal tersebut didorong oleh peningkatan permintaan saat HBKN dan libur akhir tahun,” tambah dia.

Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 160,0, lebih rendah dibandingkan dengan 166,9 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan lancarnya distribusi barang dan pasokan.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali