TANGSEL, Gempita.co-Ketua Umum PP PBSI Wiranto menyampaikan laporan pertanggungjawaban PP PBSI masa bakti 2016-2020.
Dalam paparannya, Wiranto mengemukakan beberapa hal dalam laporan pertanggungjawaban pengurus pusat beserta capaian yang telah diraih kepengurusan dalam empat tahun terakhir.
Selama periode kepengurusan Wiranto, PBSI telah melakukan pembenahan AD/ART, penertiban usia atlet, penertiban data-data di PBSI, peningkatan kualitas turnamen dan referee, pengembangan daerah, serta peningkatan sarana dan prasarana.
“Bidang kehumasan dan luar negeri yang berada di bawah sekjen juga memiliki peran penting bagi PBSI diantaranya membantu menyampaikan informasi kepada media dan masyarakat pecinta bulutangkis,” ujar Wiranto dalam paparan laporannya, Jumat (6/11).
Dalam masa pandemi Covid-19, PBSI juga berupaya semaksimal mungkin agar pelatnas tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
PBSI juga melaksanakan sejumlah rapid test dan swab test bagi penghuni pelatnas Cipayung termasuk atlet, pelatih, serta staff dan karyawan.
Dalam masa pandemi yang tidak mudah, PBSI tak hanya menjaga kondisi fisik atlet, tetapi juga menjaga motivasi dan feel bertanding mereka dengan menyelenggarakan dua turnamen internal yaitu Mola TV PBSI Home Tournament dan Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation.
Turnamen ini mendapat apresiasi dari banyak pihak termasuk pemerintah melalui pernyataan Menpora Zainudin Amali bahwa langkah yang diambil PBSI dapat menjadi contoh bagi cabang olahraga lain.
Tak hanya mendapat apresiasi tata kelola organisasi dari Menpora, upaya PBSI dalam mendulang prestasi untuk Indonesia juga mendapat komplimen. Bulutangkis masih menjadi cabang olahraga andalan Indonesia dalam mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya di kancah internasional.
Dalam masa kepemimpinan Wiranto, PBSI telah meraih 161 gelar juara internasional sepanjang 2017-2020. Sebuah prestasi yang tentunya berhasil diwujudkan dengan kerja keras dan kerjasama yang baik antar pengurus, pelatih dan pemain. Gelar-gelar bergengsi yang diraih diantaranya adalah gelar Juara Dunia 2017 dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta tahun 2019 dari Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dari panggung All England, Indonesia tercatat tak pernah absen memetik gelar di masa kepemimpinan Wiranto. Pada tahun 2017 dan 2018, gelar All England datang dari Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pada tahun 2019, sektor ganda putra masih menyumbang gelar lewat pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sedangkan tahun ini, gelar juara datang dari ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Pada gelaran Asian Games 2018, bulutangkis menyumbang dua emas untuk kontingen Indonesia lewat tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Dua perak dari tim beregu putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, serta empat perunggu dari tim beregu putri, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Dari kelas junior, Indonesia mencetak sejarah dengan membawa pulang Piala Suhandinata untuk pertama kalinya. Dalam penyelenggaraan World Junior Championships 2019 di Kazan, Rusia, Indonesia pulang dengan satu emas di beregu campuran, satu emas dari Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (ganda putra), dua perak masing-masing dari Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (ganda campuran) dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (ganda putri) serta satu perunggu dari Yonathan Ramlie (tunggal putra).
Pada kesempatan ini, Wiranto juga menyatakan bahwa dirinya tidak maju di bursa pemilihan calon ketua umum PP PBSI karena ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
“Secara tulus saya mengatakan bangga dan terhormat bisa memimpin bulutangkis, karena olahraga ini bisa mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di event-event internasional. Ini tidak mudah tapi kita bisa melakukannya,” kata Wiranto.
Peserta Munas yang terdiri dari perwakilan pengurus provinsi PBSI menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban PP PBSI dan tidak ada sanggahan. Pernyataan perwakilan pengprov dibagi berdasarkan wilayah. Wilayah Barat diwakili oleh Eko Agung dari pengprov PBSI Lampung dan Suharto dari pengprov PBSI Bengkulu. Wilayah tengah diwakili Sugianto dari pengprov Kalimantan Tengah dan Intan Bulan dari pengprov PBSI Nusa Tenggara Timur. Sedangkan wilayah timur diwakili Devo Khadaffi dari Sulawesi Selatan dan Manuel Pangkong dari Papua Barat.