Liga 1 Dilarang Polisi, Ketua PSSI Iwan Bule: Kami Akan Cari Opsi Lain

JAKARTA, Gempita

Co-Shopee Liga 1 2020 diputuskan lanjut, namun kabar terkini kembali tak mendapat izin Polri. PSSI mengatakan kompetisi harus lanjut demi kebaikan klub.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sebanyak 18 klub mendeklarasikan setuju melanjutkan kompetisi setelah pertemuan extraordinary di Yogyakarta, Selasa (13/10/2020). Tak lama setelahnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) langsung membuat pernyataan bahwa izin tak akan keluar untuk penyelenggaraan sepakbola.
“Polri kan sudah jelas menyampaikan kalau selama Pilkada-Pandemi tidak akan mengeluarkan izin keramaian,” kata Argo Yuwono kepada detikcom.

Artinya, keputusan melanjutkan kompetisi kembali diambil tanpa mendapatkan kepastian izin dari Polri terlebih dahulu. Nasib kompetisi pun terancam kembali tak bisa digelar karena terganjal masalah yang sama.

PSSI menegaskan bahwa tekad mereka melanjutkan kompetisi diambil untuk kebaikan klub peserta. Apapun itu akan dilakukan, termasuk mendeklarasikan kelanjutan kompetisi meski belum mendapat izin.

Adapun demi kebaikan klub yang dimaksud mencakup kepastian pencairan dana sponsor. Karena dana sponsor sangat dibutuhkan klub untuk membayar biaya operasional hingga menggaji para anggota tim.
“Kami mengakomodir keinginan klub untuk melanjutkan lagi liga. Kalau enggak kasihan klub, bisa mati, bisa bangkrut,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan kepada wartawan.
“Kami rapat, saya kembalikan ke mereka. Kalian mau bagaimana? Mereka bilang butuh kepastian apakah mau berhenti atau lanjut. Mereka bilang, kalau bisa lanjut saja,” ujarnya menambahkan.
Terkait statement Polri yang kembali memastikan tak akan memberi izin, PSSI menerima keputusan itu. Meski begitu, PSSI tetap bertekad melanjutkan kompetisi.

Ada beberapa opsi yang mereka siapkan agar kompetisi bisa berjalan lagi. Intinya, lanjutan kompetisi akan menyesuaikan keadaan. Terutama dengan kondisi pandemi dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Namanya anak meminta ke bapak. Kalau bapaknya nggak kasih, ya enggak apa-apa. Kami minta lagi Desember, kalau tidak bisa, kami minta lagi Januari,” tutur Iwan Bule, sapaan akrabnya.

“Bukan kami mau melawan polisi. Saya saja bilang menghormati. Apa yang dilakukan PSSI sebagai federasi adalah mengakomodir kemauan klub,” ucapnya.

“Klub sepakat, kalau bisa 1 November, ya wajar saya memohon ke polisi. Kalau polisi tidak mengizinkan ya enggak apa-apa. Kami nggak akan memaksa lah. Kami kan warga negara yang taat hukum,” katanya lagi.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali