LIPI Bilang Pembentukan Komponen Cadangan Kurang Tepat, Jumlah Anggota TNI No: 10 Tertinggi di Asia

Jakarta, Gempita.co – Komponen Cadangan (Komcad) akan mengaburkan batas antara ranah sipil dengan militer.Sehingga Memperkuat militerisasi di masyarakat.

Hal itu disampaikan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Diandra Mengko.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Selain itu, kata dia, menyiapkan orang sipil untuk tujuan membantu TNI menghadapi ancaman militer juga kurang tepat. Ia beralasan jumlah TNI atau komponen utama di Indonesia sudah cukup besar dan masuk dalam posisi 10 tertinggi di Asia.

“Lucu ya. Kita sering melihat tentara dikerahkan untuk mengembangkan pertanian atau sosialisasi program KB. Banyak hal yang itu bisa dilihat MOU. Sementara sipil justru masuk ke komponen cadangan,” jelas Diandra, Rabu (3/2/2021).

Diandra menambahkan militerisasi akan membuat pemerintah mengabaikan prinsip profesionalisme yang dapat berakibat tidak efektifnya kegiatan. Di samping itu, dari segi tujuan, pembentukan komponen cadangan yang juga untuk menghadapi ancaman hibrida tidak jelas. Alasannya tidak ada definisi dan batasan yang jelas terkait ancaman hibrida.

Kata dia, pemerintah juga belum memproyeksikan kemungkinan peperangan pada masa depan sehingga tidak tepat jika langsung membentuk komponen cadangan sebagai solusi. Diandra mengusulkan agar pemerintah memperbaiki regulasi dan hanya mengaktifkan komponen cadangan ketika terjadi eskalasi ancaman yang mengarah kepada peperangan fisik.

Sumber: VoA

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali