Jakarta,Gempita.Co – Pemerintah Peru menerapkan aturan baru selama status lockdown. Presiden Martin Vizcarra mengumumkan kebijakan untuk menghindari warganya terjangkit virus corona yang kini sedang mewabah di negara tersebut.
Dalam aturan baru terebut, laki-laki diperbolehkan keluar rumah pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara wanita hanya diizinkan keluar rumah pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Kemudian semua penduduk dilarang bepergian pada hari Minggu.
Pembagian jadwal keluar rumah yang dilakukan ini untuk mengurangi jumlah orang berada di luar ruangan pada waktu bersamaan.
Kebijakan tersebut berlaku bagi semua orang, kecuali pekerja di sektor pelayanan penting, seperti toko perbelanjaan, bank, apotek, dan rumah sakit.
Peru juga mengerahkan pasukan pengamanan bersenjata untuk berpatroli di jalan-jalan selama kebijakan lockdown berlangsung.
Melansir AFP, Jumat (3/4/2020), Vizcarra menjelaskan pembagian jadwal keluar rumah dilakukan untuk mengurangi jumlah orang berada di luar ruangan pada waktu bersamaan.
“Langkah-langkah pengendalian telah memberikan hasil yang baik, tetapi tidak sesuai apa yang diharapkan,” kata Vizcarra.
“Kita memiliki 10 hari tersisa, mari kita melakukan upaya ekstra untuk mengendalikan penyakit ini,” kata Vizcarra.
Meski demikian, pasukan pengamanan diimbau untuk menghormati identitas gender bagi orang-orang homoseksual dan transgender.
“Angkatan bersenjata dan polisi telah diperintahkan untuk tidak memiliki sikap homofobia,” ujar Vizcarra.
Pemerintah Peru menilai pembatasan keluar rumah berbasis gender ini telah menunjukkan hasil positif di negara lain. Untuk itu, Peru ingin mengadopsi sistem yang sama yang telah diterapkan