Gempita.co-Kebijakan lockdown di India membuat para petani terpukul. Mereka tak bisa menjual hasil kebunnya ke kota. Alhasil, panen tak balik modal karena terpaksa dijadikan pakan ternak. Bahkan ada yang membuang hasil panen tersebut.
Lockdown berlaku selama tiga pekan sejak bulan lalu. Angkutan umum berhenti beroperasi, begitu juga mobil pribadi tidak boleh melintas di jalanan.
Seperti kisah yang dikutip Reuters, Kamis (2/4), seorang petani bernama Anil Salunke, tinggal di Satara, negara bagian Maharastra. Hasil kebunnya seperti buah stroberi dan brokoli tidak bisa dijual ke kota. Ia pun memberikan hasil panen untuk hewan piarannya sebagai pakan ternak.
Permintaan untuk produk pertanian premium seperti stroberi dan brokoli biasanya melonjak di musim panas. Tetapi dengan rantai pasokan pertanian yang berantakan karena epidemi Covid-19, petani India tidak dapat membawa produk-produk mereka ke pasar.
“Turis dan produsen es krim adalah pembeli utama dari stroberi, tapi sekarang sudah tidak ada turis datang,” ujar Anil Salunke.
Dari hasil kebunnya, Anil Salunke bisa menghasilkan hingga 800 ribu rupee atau sekitar Rp 174 juta, namun dengan adanya penerapan lockdown, petani ini bahkan tak bisa balik modal 250 ribu rupee atau sekitar Rp 54 juta.
Saat ini di India tercatat ada 1.998 kasus positif corona dengan 58 orang meninggal dunia. Dari angka tersebut. meski India menerapkan lockdown total, jumlah penderita Covid-19 masih bertambah. Sesaat sebelum diberlakuannya lockdown pada 26 Maret tengah malam, yang positif tercatat ada 519 dan 10 orang meninggal dunia.