Lockdown! Sejumlah Negara Eropa Dihantui Covid-19

Kasus Covid-19
Ilustrasi

Brussel, Gempita co – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, beberapa negara Eropa mempertimbangkan kembali untuk memberlakukan lockdown.

Reuters mengabarkan tingkat tertinggi penyebaran virus Corona di eropa pada April 2020 lalu. Saat itu Italia dan Spanyol adalah dua negara yang babak belur karena virus Corona.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pada November ini, negara yang sudah mengeluarkan peringatan lockdown adalah Belanda.  Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan lockdown sebagian selama tiga minggu mulai Sabtu 13 November 2021.

Belanda menjadi negara pertama di Eropa Barat yang kembali memberlakukan pembatasan Covid-19. ”Virus ada di mana-mana dan perlu diperangi,” kata Rutte saat mengumumkan lockdown.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah memberikan alarm di negaranya terkait Covid-19. Meski tingkat vaksinasi di negaranya cukup tinggi. Ia menyebut pandemi Covid-19 kali ini sebagai ‘awan badai di Eropa.

Sekitar 65 persen dari populasi Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) yang meliputi Uni Eropa, Islandia, Liechtenstein dan Norwegia, telah menerima dua dosis.  Namun menurut data UE, program vaksinasi ini kembali menurun setelah situasi dan kondisi di beberapa negara aman.

Jerman, Prancis, dan Belanda mengalami lonjakan pasien yang terpapar virus ini setelah program vaksinasi yang dilakukan mulai menurun. Tak hanya itu pelonggaran aturan masker atau menjaga jarak selama musim panas, kemungkinan menjadi penyebabnya.

Jerman akan memperkenalkan kembali tes Covid-19 gratis mulai Sabtu 13 November 2021. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan pihaknya sedang mengodok rancangan undang-undang untuk mendorong aturan seperti wajib masker dan jarak sosial di ruang publik.

Austria

Selain Belanda, Pemerintah Austria juga sudah mengumumkan memberlakukan lockdown pada orang-orang yang tidak divaksinasi.

Kanselir Austria, Alexander Schallenberg mengatakan sebagian besar pemerintahannya sudah mengerahkan suntikan tambahan untuk orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Norwegia akan menawarkan dosis vaksin Covid-19 ketiga untuk semua orang yang berusia 18 tahun ke atas. Mereka memberikan pilihan kepada pemerintah wilayah untuk mewajibkan “kartu corona” digital sebagai akses ke berbagai layanan umum. Norwegia sejauh ini memberikan dosis ketiga hanya untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Hal yang sama juga dilakukan Italia, negara Eropa terparah saat terpapar virus ini tahun 2020 lalu. Mulai 1 Desember, Italia juga akan memberikan dosis ketiga kepada orang di atas usia 40 tahun. ”Negara-negara di Eropa akan menggunakan dosis booster kepada warganya. Dan ini harus terjadi jika mereka tak mau warganya terpapar Covid lagi,” kata Michael Head, peneliti senior di bidang kesehatan global di University of Southampton.

Eropa Timur

Di wilayah timur Eropa, gelombang tsunami virus ini sudah mulai mengancam sejumlah negara.  Latvia, salah satu negara yang paling sedikit melakukan vaksinasi warganya memberlakukan lockdown selama empat minggu pada pertengahan Oktober 2021 lalu. Parlemennya memberikan suara pada hari Jumat untuk melarang anggota parlemen yang menolak vaksinasi untuk memberikan suara pada legislatif dan berpartisipasi dalam diskusi.

Republik Ceko, Slovakia, dan Rusia juga telah memperketat pembatasan.

Sejumlah ahli menyebut, seharusnya negara-negara Eropa mencontoh Israel. Selain inokulasi, Israel telah memperkuat pemakaian masker dan memperkenalkan paspor vaksin setelah kasus melonjak beberapa bulan yang lalu.

Sumber: minews.com

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali