Takengon, Gempita.co – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) akan mem-backup dengan mencairkan tahap selanjutnya sebesar Rp8 miliar kepada Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan.
Dana tersebut akan dijadikan modal kerja untuk melakukan ekspor kopi sebanyak 10 kontainer pesanan Starbucks, Amerika Serikat (AS).
“Rencananya ekspor kopi tersebut akan dilaksanakan pada Januari 2021. Karena itu pencairan dana diusahakan secepatnya,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo saat mengunjungi pabrik kopi dan gudang produksi yang berada di KBQ Baburrayyan, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Rabu (25/11).
Hadir dalam kunjungan tersebut yakni Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Jarot Wahyu Wibowo dan Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.
Supomo mengatakan pada tahun 2019 pihak Baburrayyan telah mengajukan proposal pinjaman kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp15 miliar, namun berdasarkan hasil analisa usaha yang dilakukan Tim LPDB-KUMKM, disetujui memperoleh pinjaman sebesar Rp10 miliar.
Dari Rp10 miliar tersebut yang dicairkan baru sebesar Rp2 miliar dimana KBQ Baburayyan menunda pencairann selanjutnya mengingat dampak pandemi Covid-19 berakibat pembeli dari luar negeri menyetop sementara pesanannya.
“Karena kondisi saat ini _buyer_ sudah ada lagi, yakni Starbucks dari Amerika Serikat, maka LPDB-KUMKM akan mencairkan tahap selanjutnya sebesar Rp 8 miliar,” ujar Supomo.
Supomo menambahkan, backup dana sebesar Rp 8 miliar tersebut, menurut pihak KBQ Baburrayyan sebetulnya masih belum cukup. Karena, selain untuk kebutuhan ekspor, pihak koperasi masih memerlukan dana untuk penampung atau penyerap kopi dari petani di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang dalam waktu dekat akan memasuki musim panen.
“Kopi-kopi yang diserap dari petani tersebut agar harganya tidak jatuh karena kondisi rusak, akan disimpan di Resi Gudang. Nantinya, kopi ini akan digunakan untuk ekspor berikutnya,” imbuhnya.
Terkait penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ditugaskan kepada LPDB-KUMKM, Supomo mengatakan bahwa dana PEN tahap pertama sebesar Rp1 triliun telah tersalurkan seluruhnya. Sedangkan tambahannya sebesar Rp292 miliar, saat ini sudah tersalurkan sekitar Rp38 miliar.
“Kami optimis hingga akhir Desember tahun ini, dana PEN tambahan tersebut dapat seluruhnya tersalurkan,” tandasnya.
Pesanan Starbucks
Sementara itu, Ketua KBQ Baburrayyan, Rizwan Husein mengatakan, ekspor kopi ke Amerika rencananya akan dilakukan pada Januari 2021.
“Kami mendapatkan pesanan dari Starbucks Amerika Serikat sebanyak 10 kontainer. Satu kontainer harganya Rp1 miliar,” katanya.
Kopi yang diproduksi di KBQ Baburrayyan diperoleh dari petani anggota koperasi yang saat ini jumlahnya mencapai 5.700 orang.
Rizwan berharap, selain KBQ Baburrayyan, koperasi lain khususnya di Aceh juga bisa mendapatkan pinjaman modal dari LPDB-KUMKM.
“Saya juga minta kepada pihak LPDB-KUMKM, dalam kondisi krisis pandemi Covid-19 saat ini, agar persyaratan untuk mendapatkan pinjaman/pembiayaan dari LPDB-KUMKM diperlonggar. Pencairannya juga dipercepat,” pungkasnya.