Mahfud MD Ungkap Kemerdekaan Indonesia Warisan Para Ulama

Gempita.co- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, ulama dan kaum santri memiliki peran yang cukup penting dalam memerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

“Kaum Santri santri lah yang ikut mendorong secara habis-habisan memerdekakan bangsa ini,” ujar Mahfud MD melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (30/10).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hal itu disampaikannya dalam rangka Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober lalu. Tanpa mengesampingkan peran tokoh agama lainnya, ujar Mahfud, kemerdekaan negara Indoensia yang berdasarkan Pancasila adalah warisan para ulama, tokoh-tokoh Islam dari berbagai latar belakang suku dan ormas Islam yang berbeda.

Untuk itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengajak para pimpinan pondok pesantren ikut menjaga negara dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945.

“Umat Islam waktu itu sekitar 87% dengan 70 juta penduduk pada tahun 1945. Tapi waktu itu demi kemerdekaan, demi kebersamaan disetujui kata ‘kewajiban menjalankan sayariat Islam bagi pemeluknya’ diganti dengan ‘Ketuhanan yang Maha Esa’,” tambah Mahfud yang bercerita terkait kesepakatan di dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) saat itu.

Pasca kemerdekaan bulan Agustus 1945, lanjut Mahfud, penjajah kembali ingin kembali merebut Indonesia, dalam kesempatan ini, menurut Mahfud, kaum santri tampil kembali menjadi pembela negara.

Dalam keadaan genting pasca kemerdekaan, lanjutnya, kaum santri tampil kembali melawan penjajah. Pada 9 September 1945 Kyai Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad yang isinya Ummat Islam wajib melawan penjajah dan berperang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Lalu fatwa yang semula dikeluarkan di Tebuireng itu, diulangi lagi melalui rapat PBNU di Bubutan Surabaya tangal 21-22 Oktober dimana fatwanya Kyai Hasyim Asyari dikeluarkan menjadi Fatwa Resolusi Jihad. Jawa Timur bergelora, kemudian terjadilah peristiwa 10 November yang kita kenal Hari Pahlawan itu,” ujar Mahfud.

Dalam berbagai peristiwa perang kemerdekaan, menurut Mahfud peran santri sangat nyata dalam mempersatukan ideologi dan mempersatukan kekuatan melawan penjajah.

“Disini tampak, betapa santri memiliki peran penting, pertama mempersatukan ideologi, kedua mempersatukan kekuatan melawan penjajah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga lahir negara bedasar Pancasila, itulah peran kaum santri,” pungkas Mahfud yang juga adalah pengurus Dewan Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Seluruh Indonesia.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali