Kuala Lumpur, Gempita.co – Kebijakan Perintah Kontrol Gerakan (PKP) terbaru (karantina wilatah terbaru) diakui Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz memperkirakan negaranya kehilangan RM600 juta atau Rp2 triliun per hari.
Namun, kata dia, nilai itu lebih kecil dibandingkan dengan kebijakan PKP pada 2020 yang mengakibatkan kerugian RM2,4 miliar atau sekitar Rp8,3 triliun setiap hari pada Maret hingga Mei 2020.
“PKP ini tidak seperti yang dilakukan pada Maret tahun lalu karena lima sektor penting masih terbuka. Selain itu, usaha kecil dan menengah (UKM) seperti warung dan toko masih bisa beroperasi,” ucap dia dalam jumpa pers terkait kebijakan bantuan ekonomi 2021 atau Permai di Kuala Lumpur pada Selasa malam.
Lima sektor penting yang ditetapkan dalam Perlindungan Ekonomi dan Rakyat Malaysia (Permai) adalah manufaktur, konstruksi, jasa, perdagangan dan distribusi, serta perkebunan dan komoditas.
“Durasi PKP 2.0 tergantung kendali penularan case Covid-19,” ujar dia.
Tengku Zafrul mengatakan Permai merupakan perbaikan atas inisiatif yang diumumkan pada APBN 2021.
Dia mengatakan Permai juga dirancang khusus untuk bisnis yang tidak bisa berjalan seperti biasa.
“Untuk saat ini kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kami. Ini juga yang menjadi salah satu alasan Permai diterapkan,” ujar dia.
Dia mengatakan PDB Malaysia mencatat kontraksi sebesar 2,7 persen pada kuartal ketiga tahun 2020, yang termasuk yang terbaik di ASEAN dibandingkan dengan Singapura (-7%), Indonesia (-3,5%) dan Filipina (-11,5%).
Menurut dia, meski pemerintah telah mengalokasikan RM15 miliar dengan tambahan suntikan fiskal RM6,6 miliar melalui Permai, proyeksi defisit fiskalnya tidak berubah dari 5,4%.
“Masyarakat perlu memahami bahwa pemerintah telah melakukan yang terbaik dan secara teratur melakukan musyawarah dengan kementerian, kesehatan mengenai aspek ekonomi untuk memastikan upaya tersebut seimbang,” kata dia.
Lockdown semua wilayah kecuali Sarawak
Pemerintah Malaysia pada Selasa memutuskan memperluas Perintah Pengendalian Gerakan (PKP) atau karantina wilayah di Kedah, Perak, Negeri Sembilan, Pahang, Terengganu dan Perlis selama 14 hari mulai Jumat ini.
Menteri Keamanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan keputusan itu dilakukan berdasarkan saran dan penilaian risiko Kementerian Kesehatan (Depkes) terkait tren peningkatan kasus positif Covid-19 di negara bagian tersebut.
Sebelumnya Malaysia kembali berlakukan karantina wilayah di ibukota Kuala Lumpur dan lima negara bagian, menyusul kasus kumulatif di negeri jiran itu.
Artinya, kini Malaysia memberlakukan di PKP seluruh wilayah kecuali Sarawak.
Senin lalu, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin meluncurkan paket bantuan ekonomi sebesar RM15 miliar atau setara Rp52 T untuk menghadapi pandemi Covid dan menjaga kelangsungan sektor bisnis.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan paket bantuan ini diluncurkan dibahwa 22 inisiatif untuk mencegah ekonomi terpuruk akibat kasus Covid-19 yang semakin tinggi.
Sumber: anadolu agency