Masalah Oksigen di Kapal Selam KRI Nanggala-402, Begini Penjelasan Kapuspen TNI

Denpasar, Gempita.co – Dibutuhkan kapal-kapal memiliki kemampuan membaca sonar, dalam proses pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak.

“Untuk saat ini diutamakan kapal-kapal yang memiliki kemampuan membaca sonar, memang tidak semua kapal yang memiliki kemampuan membaca sonar, kapal-kapal yang ini diharapkan dari data awal akan digelar, yang jelas digelar di wilayah-wilayah tersebut,” kata Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat 23 April 2021.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dia mengatakan dari proses pencarian yang dilakukan oleh KRI Rimau yang nantinya akan diperkuat dengan KRI-KRI lain yang memang bisa mendeteksi di mana titik keberadaan kapalnya.

“Dari penyisirian secara luas, bisa saja arus bawah laut membawa semuanya, karena dari pencarian kemarin ini ada KRI Rimau dan nantinya akan diperkuat dengan KRI-KRI lain yang memang bisa mendeteksi dari mana titik-nya dan memang kapalnya kan sudah diam tidak ada suara dan hanya sonar yang bisa menangkap,” ujarnya.

Sementara itu menanggapi terkait dengan kemampuan oksigen dalam kapal yang bertahan 72 jam hingga Sabtu (24/04), Kapuspen mengatakan dalam proses pencarian ini melalui tahapan sublock, submiss dan subsar.

“Saat ini kita masih ada di posisi submiss ya, jadi istilahnya hilang posisinya, karena ini teknis, saya belum tanyakan sampai ke situ ya. Kita upayakan saja dulu, dan tidak bisa memberikan spekulasi terkait itu, dengan batas waktu sampai besok. Dan kita maksimalkan hari ini untuk segera bisa menangkap posisi-posisi,” tuturnya.

Sumber: Antara

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali