Media China Keluarkan Peringatan Mengerikan untuk Persiapan ‘Pertarungan’ Nuklir dengan AS

Gempita.co-Media pemerintah China telah mengeluarkan peringatan bahwa Beijing harus bersiap untuk “pertarungan sengit” dengan Amerika Serikat (AS), yang memicu kekhawatiran akan konflik habis-habisan.

Kekhawatiran akan konflik terbuka antara kedua negara sekali lagi melonjak setelah editor surat kabar milik pemerintah China, Global Times, mengatakan negaranya harus mencapai jumlah hulu ledak nuklir “yang membuat elit AS menggigil.”

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hu Xijin mempertimbangkan sikap China terhadap Amerika Serikat dalam sebuah artikel opini untuk outlet berita sebagaimana dilansir dari Express, Rabu 2 Juni 2021.

“Kita harus siap untuk pertarungan sengit antara China dan AS. Jumlah hulu ledak nuklir China harus mencapai jumlah yang membuat elit AS menggigil jika mereka menerima gagasan untuk terlibat dalam konfrontasi militer dengan China,” tulisnya.

Dia juga menyuarakan dukungannya untuk “secara cepat” membangun jumlah hulu ledak nuklir yang ditugaskan, rudal balistik antarbenua, DF-41 dan rudal strategis yang memiliki kapasitas “jarak jauh”.

Ini mengikuti persetujuan Biden tentang senjata tambahan yang dikirim ke Australia sebagai persiapan untuk kemungkinan bentrokan.

Permusuhan China di Laut China Selatan telah menyebabkan kerja sama antara militer AS dan Australia.

Karen Andrews, Menteri Dalam Negeri Australia, menekankan bahwa langkah itu adalah “pesan” tetapi kedua negara tidak “terkejut”.

“Ini mengirim pesan yang sangat kuat bahwa kami waspada, kami tidak khawatir. Tapi kami melakukan semua yang kami bisa untuk bersiap,” kata dia.

Dia melanjutkan untuk berterima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungannya.

“Amerika Serikat adalah sekutu yang sangat kuat dari Australia dan kami akan terus bekerja dengan mereka,” kata Karen Andrews,

Pemimpin Partai Hijau Australia Adam Bandt memperingatkan kerja sama itu dapat mendorong negara itu ke dalam konflik bersenjata yang “menghancurkan”.

“Ada risiko nyata bahwa jika Australia hanya melakukan apa pun yang diinginkan AS, kita membawa diri kita lebih dekat ke perang,” katanya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali