Gempita.co – Awal pekan ini harga pangan, terutama cabai merah besar, merah keriting, rawit merah, dan hijau mengalami lonjakan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Stratrgis Nasional (PIHPS Nasional), harga untuk cabai rata-rata per Selasa 31 Oktober 2023, antara lain cabe merah besar Rp49.050 per kilogram naik Rp1.100 dari harga kemarin (30/10).
Kemudian, cabai merah keriting Rp56.850 naik Rp1.300 dari harga kemarin (30/10), cabe rawit merah Rp55.750 naik Rp2.100 dari harga kemarin (30/10), dan cabai rawit hijau Rp75.100 naik Rp1.300 dari harga kemarin.
Di Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Situbondo berkoordinasi dengan beberapa kabupaten/daerah lain yang surplus produksi cabai rawit untuk meminta pengiriman komoditas itu guna menekan harga yang saat ini harga yang kian melonjak ini.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo, Ruben Pakilaran, mengatakan koordinasi mengenai permintaan suplai cabai rawit ke kabupaten tetangga dan daerah surplus produksi cabai rawit ini dilakukan agar harga tidak terus melonjak.
Ruben mengatakan bahwa dari pantauan di pasar tradisional, cabai rawit memang mengalami kenaikan harga sejak dua pekan terakhir.
Dari informasi sejumlah petani cabai rawit, kenaikan harga terjadi karena produksi lokal atau panen cabai di Situbondo mulai berkurang, sehingga berdampak kepada naiknya harga akibat produksi dan kebutuhan tidak seimbang.
“Ada juga petani cabai rawit yang sudah memasuki selesai panen sehingga produksi lokal terus berkurang, termasuk dampak musim kemarau panjang juga menjadi penyebab berkurangnya produksi cabai rawit,” katanya.
Sementara itu, seorang petani cabai rawit di Desa Palangan Kecamatan Jangkar, Situbondo, Kusnadi mengaku senang dengan naiknya harga cabai rawit karena bisa menambah pendapatan penjualan hasil panennya.
“Sejak tiga pekan lalu harganya terus naik, mulai harga Rp15.000, Rp20.000, Rp50.000 dan saat ini Rp63.000-Rp65.000 dijual ke pengepul,” katanya.
Kusnadi menambahkan hasil panen cabai rawit musim tanam tahun ini berkurang karena musim kemarau panjang, dan bahkan dampak fenomena El Nino berpengaruh pada masa panen.
Sumber: ANTARA, PIHPS Nasional (bi.go.id/hargapangan)