Jakarta, Gempita.co-Amerika Serikat (AS) dan Rusia bentrok di Timur Tengah dan meningkatkan ketegangan yang tengah terjadi antara keduanya yang sedang panas di Ukraina.
Pesawat tempur Rusia menjatuhkan suar di atas pesawat tak berawak (drone) AS dan merusak baling-balingnya saat mengambil bagian dalam misi melawan kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah.
Amerika Serikat menuduh pilot Rusia menempatkan pesawat dan awak pesawat dalam risiko dengan serangkaian manuver yang tidak aman dan tidak profesional bulan ini di atas Suriah, tempat pasukan Moskow dikerahkan untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
“Pada Minggu, pesawat tempur Rusia terbang sangat dekat dengan drone MQ-9 AS dalam misi mengalahkan ISIS, menghina MQ-9 dan menyebarkan suar dari posisi tepat di atas kepala,” kata Letnan Jenderal Angkatan Udara AS Alexus Grynkewich dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Rabu (26/7/2023).
“Salah satu suar Rusia menghantam MQ-9 AS, sangat merusak baling-balingnya,” tetapi ia dapat kembali ke pangkalannya, kata Grynkewich.
Dia pun menyerukan pasukan Rusia di Suriah untuk segera mengakhiri perilaku sembrono, tidak beralasan, dan tidak profesional tersebut.
Baru-baru ini sejumlah insiden melibatkan drone AS. Grynkewich mengatakan sebuah jet Rusia “mendekati” pesawat pengintai berawak pada 16 Juli, memaksanya untuk terbang melalui turbulensi pesawat perang dan mengurangi “kemampuan awak untuk mengoperasikan pesawat dengan aman.”
Wakil juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan AS “tidak mencari eskalasi, tidak mencari perang dengan Rusia” sambil menambahkan bahwa tidak ada alasan untuk pesawat Rusia mendekati drone Reaper MQ-9.
“Kami akan terus mendesak pasukan Rusia di Suriah… untuk mematuhi perilaku standar yang diharapkan dari angkatan udara nasional,” kata Singh, dikutip Newsweek.
Pensiunan Kolonel Angkatan Udara AS Jeffrey Fischer mengatakan kepada Newsweek melalui Signal bahwa Rusia jelas melanjutkan serangan terhadap pesawat AS yang beroperasi sesuai dengan aturan wilayah udara yang diatur.
“Jika diinginkan, Rusia dapat menembak jatuh pesawat ini melalui rudal atau senjata, tetapi tampaknya hanya menunjukkan gangguan yang berbahaya,” kata Fischer.
Awal bulan ini, Amerika Serikat mengatakan pesawat Rusia mengganggu drone MQ-9 Amerika di atas Suriah pada dua kesempatan dalam 24 jam, termasuk dengan menjatuhkan suar di depan mereka.
Pada Maret, Washington mengatakan jet Rusia memotong baling-baling drone MQ-9 yang beroperasi di Laut Hitam, menyebabkannya jatuh.