Gempita.co – Tenda-tenda raksasa telah dibangun di sebuah pulau di New York, dan akan dibuka hari Rabu ini (19/10) sebagai tempat penampungan sementara terbaru di New York bagi migran internasional yang datang dengan bus-bus kota dari negara bagian di perbatasan selatan.
Pusat bantuan kemanusiaan di Pulau Randall itu dimaksudkan sebagai tempat sementara bagi laki-laki dewasa lajang, yang sebagian besar berasal dari Venezuela, dan telah tiba beberapa kali per minggu dengan bus-bus sewaan, terutama dari negara bagian Texas.
Pemerintah kota New York berencana menempatkan laki-laki lajang di fasilitas itu begitu mereka tiba di terminal bus utama Manhattan, dan menampung mereka selama beberapa hari sambil menentukan langkah selanjutnya. Sementara keluarga dengan anak-anak akan ditempatkan di hotel.
Komisaris Manajemen Darurat Zach Iscol mengatakan, “Kami membutuhkan jenis operasi berbeda, yang memberi kami ruang dan waktu untuk menyambut mereka, memberi makanan hangat, tempat mandi, tempat tidur, dan memahami kebutuhan medis mereka; sambil bekerja dengan mereka untuk mencari tahu apa yang ingin mereka lakukan selanjutnya.
Tenda putih berdinding plastik itu juga mencakup ruang di mana para migran dapat bertemu dengan petugas yang menentukan langkah selanjutnya, juga ruang-ruang rekreasi dengan televisi, video games dan board games.
Tenda-tenda ini dilengkapi dengan pemanas ruangan karena suhu udara di musim gugur bisa turun hingga 30-40 derajat Fahrenheit, atau antara minus 1 hingga 4 derajat Celsius.
Di ruang tidur, terbentang deretan tempat tidur berwarna hijau dengan bantal, seprai dan selimut, dan handuk. Jika diperlukan, kota itu siap melipatgandakan kapasitas fasilitas tersebut.
Lonjakan Jumlah Migran dengan Bus dari Perbatasan Selatan
Dalam beberapa bulan terakhir ini terjadi peningkatan besar jumlah migran pencari suaka di Amerika yang datang dari negara-negara bagian lain ke New York. Arus masuk itu membebani sistem penampungan kota, membuat para pejabat berwenang berupaya keras mencari tempat lain untuk menampung mereka.
Sistem penampungan tunawisma New York City kini dipadati lebih dari 63.000 orang. Meskipun lebih sedikit keluarga dibanding tahun-tahun sebelum pandemi, jumlah laki-laki lajang melonjak sejak musim semi lalu, sebagian besar karena masuknya migran.
Hingga Senin (17/10) lalu ada 20.000 laki-laki dewasa lajang di tempat penampungan itu atau naik 23% dibanding bulan Juli lalu.
Sumber/Foto: voa