Memperingati Hari Sepeda Dunia: Pertama Kali Dibuat di Jerman, Milik Para Bangsawan

Jakarta, Gempita.co – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meresmikan World Bicycle Day (Hari Sepeda Dunia) di New York, Amerika Serikat, pada 3 Juni 2018.

Sejak saat itu setiap tanggal 3 Juni, masyarakat dunia khusunya pesepeda memperingati Hari Sepeda Dunia.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Peringatan ini disepakati dalam pertemuan rutin Majelis Umum PBB pada 12 April 2018 tersebut diadopsi oleh 193 negara anggota. Indonesia merupakan salah satu negara pendukung utama resolusi tersebut.

Mengenal sepeda tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, alat transportasi ramah lingkungan ini ternyata juga mempunyai sejarah. Tentu saja bentuk sepeda pada zaman dahulu sangat berbeda dibandingkan dengan pada zaman sekarang. Semua itu tidak lepas dari kreativitas dan inovasi yang dikembangkan oleh para ahli dari berbagai bidang yang saling melengkapi satu sama lain.

Dikutip Dari RRI.co.id, sepeda pertama kali ditemukan oleh Baron Karl Drais von Sauerbronn atau lebih dikenal dengan sebutan nama Karl Drais. Karl Drais lahir pada tanggal 29 April 1785 di Karlsruhe, tepatnya di Negara Jerman. Ia berprofesi sebagai kepala pengawas hutan. Munculnya ide sebenarnya lahir dari masalah yang kita hadapi.

Seperti masalah yang dihadapi oleh Karl Drais, untuk menunjang tugasnya sebagai kepala pengawas hutan, ia membutuhkan alat transportasi dengan mobilitas tinggi.

Dari situlah muncul ide untuk menciptakan alat transportasi untuk menunjang pekerjaannya. Akhirnya terbentuklah sebuah alat transportasi bernama sepeda, bentuk awal dari sepeda yang diciptakan oleh Karl Drais adalah berbentuk sepeda beroda tiga tanpa pedal.

Karl Drais memulai perjalanan pertamanya pada 12 Juni 1817, dari kota Manheim ke kota Schwetzinger Relaishaus, kemudian ia melakukan perjalanan keduanya dari kota Gernsbach ke kota Baden pada tahun 1817, karena semua masyarakat masih belum mengenal sepeda, Karl Drais dilaporkan dapat melaju dengan cepat.

Berkat perjalanannya dengan sepeda buatannya tersebut, banyak media meliput. Media yang masih ngetren saat itu adalah Koran. Ia dimuat dikoran lokal Jerman pada tahun 1817.

Sepeda yang dibuat oleh Karl Drais sendiri diberi nama Draisienne, namun sayangnya popolaritasi Karl Drais tidak berlangsung lama. Munculnya sepeda dengan merk-merk terbaru dengan keunggulan masing-masing menggeser Karl Drais.

Munculnya sepeda pada zaman dahulu seperti mobil pada zaman sekarang, yang hanya orang-orang tertentu yang dapat membelinya. Seperti bangsawan dan para penguasa yang dapat menikmati alat transportasi ini.

Hari Sepeda Sedunia adalah kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk memberi penghormatan kepada sepeda yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Mengendarai sepeda bisa menjadi sebuah profesi, suatu bentuk hiburan, alat untuk kebebasan, atau bentuk ekspresi.

Sepeda bebas untuk dikendarai, tidak ada yang melarang orang naik sepeda, khususnya di Indonesia. Bersepad baik untuk kesehatan fisik dan mental, baik untuk lingkungan dan ekonomi, dan merupakan cara bebas stres untuk mencapai tujuan.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali