Menabung Selama 4 Tahun, Siswi Kelas 4 MI di Brebes Bisa Berkurban Seekor Kambing

Shafa Rizquna Arifin, (9), Siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Manbaul Hisan Pesantunan Brebes yang berkurban seekor kambing dari hasil uang tabungannya sendiri/foto:istimewa

Brebes, Gempita.co – Pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah tahun ini, terselip cerita menginspirasi. Kisah luar biasa itu datang Shafa Rizquna Arifin, seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang berkurban dari hasil uang tabungannya sendiri.

Anak berusia 9 tahun tersebut berhasil membeli kambing kurban setelah menabung selama empat tahun.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Saya nabung sejak kelas 1 hingga sekarang kelas 4 MI,” kata siswi MI Manbaul Hisan Pesantunan Brebes, saat ditemui Gempita.co, Kamis (30/7/2020) kemarin.

Shafa menuturkan, selama 4 tahun dirinya menyisihkan uang sakunya untuk ditabung. Besarannya bervariasi, mulai Rp500, Rp1000, hingga Rp5.000.

“Ditabung di celengan yang ada di rumah,” kata anak yang tinggal di Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari.

Menurut Shafa, ia menabung karena keinginannya berkurban. Namun, kedua orang tuanya tidak diberitahu jika dirinya menyisihkan uang dengan niat berkurban, akhirnya uang celengan tersebut diambil dan dibelikan kambing untuk kurban.

“Ya uangnya sudah buat beli kambing kurban saja, biar bisa dipakai tunggangan di surga,” katanya polos.

Setelah menabung selama 4 tahun, uang Shafa terkumpul sekitar Rp3 juta lebih. Uang tersebut sudah cukup untuk membeli seekor kambing.

Ayah Shafa, Jenal Arifin mengakui jiwa sosial sang anak memang sudah tampak sejak lama. Oleh karena itu, dia tidak kaget ketika buah hatinya mengikhlaskan uang yang ditabung selama 4 tahun untuk membeli hewan kurban.

“Saya merasa terharu, bahkan berlinang air mata ketika Shafa secara tiba-tiba menunjukkan uang dan mengutarakan maksudnya untuk berkurban,” ucap Jenal.

Ia pun mengaku bangga memiliki putri dengan jiwa sosial tinggi. Apalagi sang anak juga bercita-cita suatu saat ingin berkurban sapi.

Menurut Jenal, sebenarnya dirinya merasa keberatan untuk dipublikasikan takutnya jadi mudharat.

“Kasihan Shafa barangkali dikira sombong, tapi kalau memang nantinya untuk motivasi anak-anak yang lain ya bagus saja, yang penting niat ikhlas, mohon doanya saja agar tahun depan bisa berkurban kembali,” ucapnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali