Mengejutkan Komentar Ali Ngabalin Soal Israel-Palestina, ‘Jangan Gunakan Otak Sungsang’

Ali Mochtar Ngabalin

GEMPITA.CO-Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin kembali berkicau di media sosial.

Kali ini, dia mengomentari konflik Israel-Palestina yang berlangsung kembali sejak lebih dari sepekan lalu.

Melalui akun Twitter @AliNgabalinNew, Minggu (16/5/2021), Ngabalin memaparkan kisah beberapa Nabi.

Dia juga kembali memakai kata ‘otak sungsang’ dalam menanggapi kisruh yang terjadi.

“Bukankah Nabi Ibrahim AS beristri hajar&melahirkan Ismail di Palestina?Bukankah Ibrahim AS beristri sarah melahirkan Ishaq AS garis keturunan bani Israil? terus ada apa dgn ISRAEL&PALESTINA saat ini? jgn menggunakan OTAK SUNGSANG! plis. Mari kt hrs menjg Republik kita.#BravoNKRI,” tulisnya.

Bukankah Nabi Ibrahim AS beristri hajar&melahirkan Ismail di Palestina?Bukankah Ibrahim AS beristri sarah melahirkan Ishaq AS garis keturunan bani Israil? terus ada apa dgn ISRAEL&PALESTINA saat ini? jgn menggunakan OTAK SUNGSANG! plis????Mari kt hrs menjg Republik kita.#BravoNKRI pic.twitter.com/sMdeEmseDh

— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) May 16, 2021

Seperti diketahui, Ngabalin beberapa waktu lalu menjadi buah bibir lantaran menghina Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas dengan menyebut ‘berotak sungsang’.

Hal itu dilontar Ngabalin usai Busyro mengkritik aksi pelemahan terhadap KPK saat ini.

“Otak-otak sungsang yg gini merugikan persyarikatan. Muhammadiyah sbg organisasi dakwah&pendidikan ummat yg kuat&berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. cocoknya mas busro di LSM anti korupsi atau masuk parpol sekalian. rasanya anda tdk cocok mjd pimpinan Muhammadiyah,” tulis Ngabalin.

otak”sungsang yg gini merugikan persyarikatan. Muhammadiyah sbg organisasi dakwah&pendidikan ummat yg kuat&berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. cocoknya mas busro di LSM anti korupsi atau masuk parpol sekalian. rasanya anda tdk cocok mjd pimpinan Muhammadiyah. pic.twitter.com/4K2rkfbdcE

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali