Mengerikan…Brasil ‘Dibom’ Covid-19, Mencatat Lebih dari 366.000 Kematian

Workers wearing protective suits walk past the graves of COVID-19 victims at the Nossa Senhora Aparecida cemetery, in Manaus, Brazil, on February 25, 2021. - Brazil surpassed 250,000 deaths due to COVID-19. (Photo by MICHAEL DANTAS / AFP)

Jakarta, Gempita.co – Brasil mencatat lebih dari 4.000 kematian per hari akibat virus Corona dalam satu hari.

Ini menjadi rekor baru negara tersebut karena Presiden Jair Bolsonaro terus menolak pembatasan pergerakan masyarakat.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kementerian Kesehatan Brasil menyatakan bahwa 4.195 orang meninggal karena virus tersebut sehari terakhir.

Negara itu hingga kini telah mencatat lebih dari 366.000 kematian, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins atau nomor dua setelah Amerika Serikat.

“Kasus ini ibarat reaktor nuklir yang memicu reaksi berantai dan di luar kendali. Ini adalah Fukushima biologis,” kata Miguel Nicolelis, seorang tenaga medis Brasil dan profesor di Duke University.

Rumah sakit Brasil di seluruh negeri sudah hampir penuh karena tingkat infeksi terus meningkat. Kalangan usia muda jatuh sakit dan membutuhkan perawatan medis karena gelombang pandemi ini ditandai dengan jenis virus yang lebih mudah menular.

Pakar kesehatan masyarakat, dokter, dan bahkan beberapa pemimpin lokal mendesak perlunya melakukan penguncian yang ketat untuk mencoba membendung lonjakan tersebut.

“Kami berada dalam situasi yang mengerikan, dan kami tidak melihat langkah-langkah efektif baik oleh pemerintah negara bagian atau federal untuk menanggapinya,” kata ahli epidemiologi Ethel Maciel dari Universitas Federal Espirito Santo seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (7/4/2021).

Sementara itu, baru kurang dari 10 persen orang Brasil yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 sejauh ini. Maciel mengatakan satu-satunya cara untuk memperlambat penyebaran virus yang sangat cepat adalah penguncian yang efektif selama setidaknya 20 hari.

Presiden Bolsonaro masih menghindari pembatasan pergerakan masyarakat dan pemakaian masker selain penguncian sekalipun meningkatnya tekanan pada pemerintahnya untuk bertanggung jawab atas krisis virus Corona yang melumpuhkan negara itu.

Sumber: Aljazeera.com/Bosnia.com

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali