Gempita.co- Kolapsnya sistem kesehatan memaksa pasien Covid-19 harus berjuang sendiri, mengisolasi diri mereka di rumah meski semestinya dirawat di rumah sakit.
Di Depok, Jawa Barat, sedikitnya telah terjadi 25 kematian pasien Covid-19 di luar fasilitas kesehatan sejak Juni 2021, berdasarkan data yang dihimpun oleh koalisi warga Lapor Covid-19.
Jumlah aslinya berpotensi lebih tinggi, sebab tak seluruh kematian pasien Covid-19 di luar fasilitas kesehatan terpantau dan terlaporkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, mengakui, jumlah pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi mandiri memang meningkat karena rumah sakit kini terpaksa memilah-milah pasien bergejala berat untuk dirawat.
“Terjadinya orang yang melakukan isolasi mandiri di rumah itu kan karena kapasitas di rumah sakit memang terbatas, (keterisian rumah sakit) luar biasa meningkat di akhir Juni dan awal Juli ini,” kata Novarita kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
“Memang tidak memungkinkan semuanya masuk rumah sakit. Dipilah-pilah sekali. Yang masuk rumah sakit adalah yang berat dan kritis. Yang di rumah adalah OTG, gejala ringan, dan gejala sedang,” jelasnya.
Padahal, mereka yang bergejala sedang mengalami penurunan saturasi oksigen di bawah normal (<95), mengalami sesak napas ringan, dan sejumlah gejala lain yang membutuhkan pemantauan.
Sementara itu, Novarita mengakui bahwa sumber daya puskesmas yang semestinya jadi garda terdepan pemantauan pasien isolasi mandiri, juga sudah kewalahan karena banyaknya pekerjaan serta sejumlah petugas terpapar Covid-19.
“Sekitar 10 persenan lah (petugas puskesmas yang terpapar Covid-19). Setiap puskesmas pasti ada saja,” ujar Novarita.
“Makanya jadi puskemas agak-agak kewalahan, karena melayani banyak kegiatan,” lanjutnya.