GEMPITA.CO- Seperti diketahui bahwa minggu-minggu belakangan ini, menunjukkan kondisi pandemi yang kembali melonjak sejak Hari Raya Idul Fitri.
Bukan hanya jumlah kasus positif Covid-19 yang bertambah pesat, bahkan mencetak rekor pertambahan terbanyak per harinya, tetapi juga varian virus corona yang juga bertambah dengan tingkat penularan yang lebih tinggi.
Angkat bicara dengan kondisi penularan dan tingginya kasus positif Covid-19 di wilayah-wilayah di Indonesia, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa yang terpenting adalah menekan laju penularannya, bukan menghilangkan virusnya.
Pasalnya, virus bisa jadi akan tetap ada selama bertahun-tahun, bahkan 100 tahun, sehingga yang harus difokuskan adalah untuk mengontrol pandemi ini.
“Virus itu bisa ada selama 10 tahun, 100 tahun, tapi yang penting buat kita, kita bisa mengontrol pandemi ini. kalau bisa flattening the curve,” ungkapnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dalam wwancara bersama dengan Kompas, piaknya bahwa menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah memastikan agar jumlah pasien tidak lebih tinggi dari jumlah kapasitas rumah sakit.
“Biarkan virus ini menular, yang penting orang yang sakit ini tidak pernah lebih tinggi dari kapasitas RS,” ambung Budi menegaskan.
Berdasarkan data statistik selama ini, dari 100 persen orang yang terpapar virus tersebut, 80 persen di antaranya akan menjalankan isolasi di rumah dan akan sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan, sisanya yaitu 20 persen akan masuk ke RS dan 5 persen dari 20 persen tersebut akan masuk ke ICU.
“Sebanyak 1,7 persen wafat, itu statistiknya selama ini,” ungkap Budi.
Dari data tersebut, Menkes menyebutkan bahwa kematian yang disebabkan oleh HIV dan TBC lebih banyak dibandingkan dengan virus corona.
Meski demikian, ia juga menyadari bahwa yang menjadi musuh utama masyarakat adalah pnularannya yang banyak dan cenderung cepat.
“Kalau penularannya banyak sekali, orang bukan mati gara-gara penyakit tapi gara-gara tidak bisa dirawat di RS,” tegas Budi.