Menkop dan UKM: Transformasi UMKM ke Ekonomi Digital Jadi Keniscayaan

Foto: Istimewa

Maumere, Gempita.co – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki menegaskan, era saat ini merupakan zaman digitalisasi hampir di segala bidang. Oleh karena itu, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) harus bertransformasi ke ekonomi digital.

“Siapa yang bisa mengikuti perkembangan zaman, akrab dengan industri 4.0 dimana salah satunya digitalisasi maka ia atau usahanya akan maju dan berkembangan,” kata Teten, saat menghadiri acara “Peluncuran Digitalisasi Laporan Keuangan bagi UMKM, Anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP)- Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas Maumere, di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (24/10).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Teten yang didampingi Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Supomo, Deputi Pengawasan Kemenkop dan UKM, Acmad Zabadi, dan staf ahli Menkop dan UKM, Riza Damanik, menegaskan bahwa sudah terbukti, mereka yang terhubung ke dalam ekosistem digital lebih memiliki daya tahan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Menurutnya tantangan terbesar dihadapi saat ini adalah  minimnya koperasi yang memanfaatkan ekosistem digital ini dalam pengelolaan koperasinya. Baru sekitar 0,73 persen atau sejumlah 123.048 unit dari jumlah koperasi aktif yang teah memiliki alamat website.

Karenanya digitalisasi Koperasi dan UMKM menjadi salah satu agenda prioritas Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) untuk mencapai efisiensi dan efektivitas layanan koperasi tanpa harus merubah nilai-nilai dasar koperasi. “Substansi ini pula yang telah kita kuatkan di dalam Undang-undang Cipta Kerja,” tegas Teten.

Lebih kanjut Teten menjelaskan, transformasi digital perlu dukungan semua pihak. Kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas dan media adalah pilar pentahelix yang perlu memiliki visi yang sama untuk mendorong masyarakat koperasi memasuki ekosistem digital.

“Hari ini kita menyaksikan salah satu implementasi digitalisasi koperasi yaitu peluncuran digitalisasi laporan keuangan di KSP Kopdit Obor Mas. Saya mengapreasiasi karena selain memfasilitasi pembiayaan murah ke anggota, KSP Kopdit Obor Mas juga selalu melakukan gebrakan digitalisasi bagi anggotanya,” kata Teten.

KSP Kopdit Obor Mas sebelumnya sudah meluncurkan aplikasi KSP Kopdit Obor Mas.Tahun 2020, KSP Kopdit Obor Mas telah mendapatkan pinjaman dari LPDB-KUMKM sebesar Rp 150 miliar, dan merupakan salah satu koperasi yang dipercaya untuk menyalurkan dana KUR.

Teten mengharapkan, pinjaman dapat diakses dengan mudah oleh anggota yang sebagian besar bergerak di bidang sektor riil. “Secara khusus saya hendak mengajak Bapak/ Ibu mengembangkan Koperasi Pangan di NTT. Bisnis modelnya adalah petani bergabung dalam suatu kelembagaan koperasi, petani dapat fokus bercocok tanam dan meningkatkan kualitas dan jumlah produksinya,” ucap Teten

Sedangkan pengolahannya, lanjut Teten, sampai ke produk akhir (end product) dikelola oleh koperasi bertindak sebagai aggregator /avalist/ offtaker dari produk petani/nelayan.

Hulu ke hilir terhubung, kata dia, terintegrasi baik pembiayaan sampai dengan akses pasar dengan melibatkan kelompok usaha (K/L)  terkait  seperti BUMN, BUMD, maupun swasta.

Teten menambahkan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, fokus bangun satu atau maksimal dua model bisnis korporatisasi petani/nelayan di provinsi sampai terbangun model yang betul-betul berjalan dan semoga NTT dapat menjadi salah satu dari provinsi percontohan.

Teten juga menegaskan, LPDB-KUMKM telah merealisasikan dana program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 1 triliun sebanyak 100% dengan jumlah penerima sebanyak 63 mitra dengan 101.011 UMKM.

Menurut Teten, saat ini sedang dalam proses perluasan Rp 292 miliar utuk memberikan pinjaman kepada Koperasi untuk menyerap produk pangan. “ Terakhir, saya tidak bosan-bosan mengingatkan mari sama-sama kita perkokoh peran koperasi dalam perekonomian nasional menciptakan lapangan pekerjaan dan mengentaskan kemiskinan,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan itu..

Selain acara di KSP Kopdit Obor Mas Maumere, Teten juga bertemu dengan para petani palawija di Kampung Waeliti, Desa Tilang, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Di desa yang sama Teten juga bertemu peternak ayam petelur.

Kepada para petani Teten memberikan semangat agar terus berusaha. Teten mengatakan, untuk mengatasi kekurangan modal bisa didapat melalui LPDB dan Kredit Usaha Rakyat. “Dan pemerintah menyalurkan bantuan modal melalui koperasi. Makanya teruslah bergabung dalam koperasi,” tandasnya.

Dalam kunjungan di Maumere Teten dan rombongan juga mendatangi kantor KSP Kopdit Pintu Air. Kehadiran Teten di KSP Kopdit Pintu Air disambut dengan gembira oleh para pengurus koperasi tersebut.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali