Menkop UKM Teten Masduki Kawal Anak Muda Menjadi Enterpreneur Baru

Jakarta, Gempita.co – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa pada 2024 mendatang Indonesia akan ditentukan oleh pemikiran visioner dari anak-anak muda kaum milenial.

“Anak-anak muda diharapkan dapat menjadi pencipta lapangan pekerjaan dengan menjadi entrepreneur baru,” ujar Teten dalam Webinar Studium General Kewirausahaan CDA IPB University dengan tema “Young Entrepreneur for Indonesia Future” yang dilakukan secara virtual, Selasa (13/7).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Terlebih lagi, pada 2024, total Gen Milenial, Gen Z, dan Post Gen Z, akan tumbuh sebanyak 64,69 persen atau setara dengan 174,79 juta orang.

“Jumlah tersebut merupakan bonus demografi, dalam upaya pemerintah untuk menjadikan sasaran pembangunan kewirausahaan untuk membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2030-2045,” kata Teten.

Oleh karena itu, Teten berharap anak muda harus mulai turun ke sektor pertanian dan pangan sebagai sektor tumpuan masa depan.

“Namun, tidak sama dengan generasi sebelumnya. Harus ada inovasi teknologi dalam skala ekonomi dan agregasi, serta sesuai target dan standarisasi pasar tujuan. Hal tersebut dapat membuka peluang wirausaha baru, berkelanjutan, dan menciptakan lapangan kerja,” ujar Teten.

Hanya saja, Teten juga menyadari, meskipun 99,6 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, tingkat produktivitasnya masih rendah, baik dari sisi penerapan teknologi maupun dalam pengelolaan bisnisnya.

“Kita perlu mempersiapkan the future SME yang go digital, baik dari sisi manufaktur ataupun engineering technology. Kalau tidak, UMKM akan terpendam karena hanya memanfaatkan keripik, akik, dan dodol,” tandas Teten.

Teten menambahkan, pihaknya akan merubah pola pendekatan kewirausahaan yang sebelumnya melalui sistem birokrasi menjadi pendekatan inkubasi bisnis.

“Saat ini, UMKM hadir tanpa desain. Ke depan, kita akan mendesain inkubasi bisnis di Indonesia agar lebih baik lagi. Kita akan tingkatkan rasio kewirausahaan yang saat ini masih rendah berkisar 3,7 persen menjadi 4 persen. Hal tersebut merupakan salah satu syarat agar Indonesia dapat menjadi negara maju,” imbuhnya.

Lebih dari itu, kini pemerintah tengah menyusun Rancangan Perpres Pengembangan Kewirausahaan Nasional, sekaligus turunan dari UU Cipta Kerja dan PP No 7/2021.

“Instrumen ini akan menjadi panduan kolaborasi 31 Kementerian dan Lembaga,” ujar Teten pula.

Menurut Teten, rencana aksi ini akan mendukung pencapaian target 1,5 juta wirausaha muda mapan dengan inovasi, teknologi, berkelanjutan, dan membuka seluas-luasnya lapangan kerja.

Bagi Teten, wirausaha muda di sektor pangan adalah agenda besar yang harus disiapkan mulai sekarang. Untuk itu, Teten berharap dapat berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor dalam melahirkan wirausaha baru.

“IPB memiliki kekuatan pertanian dan pangan secara luas. Di sinilah sektor  unggulan kita,” pungkas Teten.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali