Jakarta, Gempita.co – Tiga masalah penting disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, saat bertemu dengan perwakilan Kantor Politik Taliban di Doha, Qatar, Kamis.
Kepada Taliban, Menlu Retno menyampaikan pentingnya tiga hal di antaranya, pemerintahan inklusif di Afghanistan serta penghormatan terhadap hak-hak perempuan.
“(Ketiga) memastikan Afghanistan tidak menjadi tempat berkembang biak bagi organisasi dan kegiatan teroris,” ungkap Retno pada akun Twitter resminya, Jumat dini hari.
Selain itu, Retno juga bertemu Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad di Doha, pada hari yang sama.
Keduanya membahas isu-isu yang berkaitan dengan evakuasi, keamanan, serta masa depan Afghanistan.
Menlu sekaligus berdiskusi dengan Wakil Perdana Menteri Qatar sekaligus Menlu Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Doha.
“Kami membahas banyak isu yang berkaitan dengan masa depan Afghanistan,” ujar Retno.
Dalam pertemuan dengan Menlu Qatar, Retno menegaskan kembali pentingnya tiga poin seperti yang telah disampaikan kepada Taliban.
Gerakan Taliban menguasai Afghanistan setelah mengambil ibu kota Kabul pada 15 Agustus, memaksa presiden Afghanistan dan pejabat tinggi lainnya untuk meninggalkan negara itu.
Perebutan kekuasaan yang tak terduga memicu kekacauan mereka yang ingin melarikan diri dari Afghanistan, termasuk warga sipil yang membantu tentara atau kelompok asing.
Proses evakuasi di Bandara Kabul yang dikuasai pasukan AS masih berlanjut jelang tenggat waktu 31 Agustus – di satu-satunya daerah negara itu yang masih berada di bawah kendali AS.
Ribuan orang menunggu di bandara untuk dievakuasi, dan banyak orang berkumpul di luar bandara, mencari jalan masuk ke dalam untuk mendapatkan penerbangan ke luar negeri.
Sumber: berbagai sumber