Gempita.co-Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora), Zainudin Amali meminta masyarakat Indonesia tetap mendukung tim nasional (Timnas) tanah air dan tidak mencemooh mereka usai mengalami kekalahan dari Vietnam dengan skor 0-4 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar di Al Maktoum Stadium, Dubai, Senin (7/6/2021).
“Jadi tetap dukung, jangan sampai mereka dicemooh, jangan sampai kemudian dibully dan lain sebagainya,” kata Amali dalam keterangannya pada Rabu, (9/6/2021).
Menurut Amali, para pemain Timas masih anak-anak yang secara mental masih sangat muda. Oleh karena itu, sudah sejatinya mereka didukung untuk mempunyai harapan atas sebuah keberhasilan.
“Jadi tetap kita dukung tim nasional kita, apapun hasil yang didapat di Dubai, jangan dipermasalahkan tetapi kita lihat betul ada perkembangan kea rah yang progresif, yang bagus untuk tim nasional kita,” lanjutnya.
Amali mengaku menonton langsung laga tersebut dari televisi. Bukan hanya sekedar menonton, dia juga memegang kertas dan mencatat kekurangan tim nasional Indonesia saat berhadapan dengan Vietnam.
“Memang kelasnya ini berbeda, dari ranking FIFA jelas kita di bawah Vietnam. Kemudian dari apa yang diikuti (kualifikasi Piala Dunia) Vietnam masih punya harapan mereka. Sementara kita sudah tertutup, sudah nggak ada (kesempatan),” ujar Menpora Amali.
Meski kesempatan untuk lolos kualifikasi Piala Dunia dipastikan gagal, Amali menginginkan agar kesempatan melawan Vietnam ini diamanfaatkan sebagai persiapan dalam menghadapi SEA Games yang akan digelar di Vietnam November mendatang.
“Ini akhirnya kita gunakan untuk mempersiapkan atlet kita untuk berlaga di SEA Games. Oleh karena itu maka yang dibawa adalah mereka yang rata-rata sesuai dengan usia SEA Games, cuma ada beberapa yang senior,” jelas Amali.
Menurut Amali, pengalaman bertanding pemain timnas yang berlaga Vietnam tersebut belum banyak. Hanya beberapa nama saja yang sudah berpengalaman berlaga melawan Vietnam seperti Evan Dimas dan Osvaldo Haay.
“Tetapi kebanyakan mereka ini kan diambil dari yang dipersiapkan untuk U-19 yang tertunda 2021,” pungkasnya.
Dengan demikian, kata Amali, dirinya pernah berdiskusi dengan PSSI dan meminta agar memaksimalkan ajang untuk uji coba timnas yang akan dipersiapkan ke SEA Games.
“Sehingga kalau kita lihat dari timnya Vietnam, itu adalah tim yang kemarin main di SEA Games 2019, masih ada saya lihat,” katanya.
Meski demikian, Amali tak menampik masih banyak hal yang harus dipenuhi oleh pelatih timnas, Shin Tae-yong terutama di tingkat koordinasi antara pemain.
“Tapi bagi saya karena kita sudah tidak ada harapan untuk ke Piala Dunia, sudah tertutup. Maka kita maksimalkan mempersiapkan mereka untuk di SEA Games,” harapnya.
Pada saat SEA Games nanti, bisa saja timnas akan bertemu kembali dengan Vietnam. Namun dipastikan dengan susunan pemain yang berbeda. Karena rata-rata pemain Vietnam yang berlaga pada kualifikasi Piala Dunia 2021 ini adalah pemain senior.
“Bisa jadi dalam regulasinya, banyak yang sudah tidak bisa ikut kan kalau tidak salah tiga pemain senior yang diperkenankan. Oleh karena itu saya tetap menaruh harapan pertama kepada pelatih Shin Tae-yong karena banyak hal yang dibuat dan menjadi improve dari tim kita,” tukasnya.
Amali juga berharap, kepada para pemain timnas yang akan berkomeptisi di Liga 1 dan Liga 2 agar menjadikan ajang tersebut untuk pematangan.
“Harapan saya setelah kembali ke klub masing-masing mereka tetap memegang apa yang mereka sudah dapat kan saat di timnas. Misalnya kedisiplinan, soal makan, soal latihan dan sebagainya. Jangan sampai begitu kembali ke klub berbeda lagi akan susah buat Sin Tae Yong membangun tim ini,” pungkasnya.
L