Jakarta, Gempita.co – Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mengatakan Presiden Joko Widodo telah memimpin rapat kabinet terbatas membahas pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun 2021. Ratas yang dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Menpora menjelaskan kalau pemerintah mengambil alih pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Gelaran Piala Dunia U-20 yang bakal berlangsung di tahun 2021 itu bakal menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dengan keputusan tersebut, Kemenpora segera membentuk kepanitiaan yang diberi nama Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee (INAFOC). Zainudin Amali yang merupakan Menpora bakal menjadi ketuanya.
“Ketua panitianya nanti saya. Ini bukan kerja main-main. Saya akan lihat siapa saja yang berkompeten yang bakal terlibat. Mungkin melibatkan TNI, Polri, dan bidang lainnya,” ujar Zainudin Amali dalam konfrensi pers di kantornya, Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, kemarin.
Menteri kelahiran Gorontalo ini menyebutkan PSSI tetap memegang peran penting dalam turnamen sepak bola yang bakal diikuti oleh 24 negara itu. Ia menjelaskan Mochamad Iriawan bertugas memastikan stadion yang bakal digunakan sebagai lokasi pertandingan. Saat ini FIFA telah menyepakati empat stadion dari enam yang telah diusulkan oleh PSSI. Keempatnya yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Gelora Bung Tomo, Stadion Kapten I Wayan Dipta, dan Stadion Manahan.
Dua stadion yang masih menunggu restu dari induj sepak bola yang bermarkas di Swiss ini adalah Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, dan Stadion Jakabaring.
“Di samping itu juga tentang venue, sudah diputuskan karena kalau menunggu dari FIFA masih lama. Sementara kementerian PUPR membutuhkan kepastian dan waktu, belum lagi administrasinya lagi. Itu tugas PSSI untuk berkomunikasi dengan FIFA,” kata dia.
“PSSI juga bertanggung jawab dengan prestasi Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20,” ucap Zainudin Amali menambahkan.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan, pihaknya belum mengetahui anggaran yang bakal dikeluarkan pemerintah untuk menggelar Piala Dunia U-20 2021. Kemenpora ingin berhati-hati karena menggunakan APBN.
“Belum secara pasti, tapi sudah disanggupi oleh Kementerian Keuangan. Kami belum tahu berapa besarnya karena ini menyangkut APBN. Segera mungkin bakal kita rapatkan. “PSSI sedang review (anggarannya). Masih proses,” kata dia.
Meski pemerintah telah mengambil alih pelaksanaan Piala Dunia U-20, Menpora masih menunggu Keputusan Presiden yang bakal diterbitkan sebagai dasar hukum. “Kita tunggu Kepres, kan belum ada. Seluruh pembiayaan kan dari APBN. Sebab, event lainnya kan tidak, seperti di bulutangkis. Ini harus dibiayai maka saya kira hal yang wajar. Semuanya akan terlibat,” ujarnya.