JAMBI, Gempita.co- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengapresiasi jajarannya di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam Jambi karena berhasil mengembangkan patin varietas baru yang dinamai Patin PUSTINA. Selain menghasilkan patin kualitas unggul, dia meminta jajarannya mengembangkan kampung-kampung perikanan budidaya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
Patin PUSTINA memiliki banyak keunggulan, di antaranya dalam hal ketahanan terhadap lingkungan dan penyakit, juga dalam kelangsungan hidup, pertumbuhan yang lebih cepat, maupun efisiensi terhadap penggunaan pakan.
Pembuktian dilakukan melalui uji multilokasi dan uji tantang dibandingkan dengan jenis ikan patin lainnya. Selain itu, uji banding multilokasi di tahap pembesaran juga sudah dilakukan di BPBAT Sungai Gelam, Kawasan Kolam Tadah Hujan Kecamatan Kumpeh, Karamba di Sungai Batanghari, dan Bogor.
“Saya sangat mendukung ikan Patin PUSTINA ini untuk terus dibudidayakan, langkah ini sejalan dengan program prioritas kita yaitu pengembangan perikanan budidaya,” ujar Menteri Trenggono pada Jumat (23/4/2021) saat menghadiri soft launching Ikan Patin PUSTINA di BPBAT Sungai Gelam, Jambi.
Dengan adanya Patin PUSTINA yang kualitasnya unggul ini, Menteri Trenggono berharap masyarakat semakin produktif dalam menjalankan aktivitas budidaya, khususnya untuk komoditas ikan patin. Sebab ikan ini tidak hanya unggul dari sisi kualitas, tapi juga memiliki pangsa pasar yang besar dan harga jualnya cukup tinggi.
Disamping menyoal Patin PUSTINA, Menteri Trenggono mendorong jajarannya untuk mengembangkan kampung-kampung budidaya di wilayah Jambi. Komoditasnya pun tak sebatas patin, tapi jenis-jenis ikan lain yang berkembang di perairan Jambi. Pengembangan ini harus dibarengi dengan perencanaan bisnis yang matang agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
Kegiatan budidaya dan kampung-kampung budidaya diyakininya akan memberi dampak pada peningkatan putaran ekonomi masyarakat Jambi dari mulai hulu hingga hilir. Pendapatan masyarakat meningkat, terciptanya lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah sampai pada peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor kelautan dan perikanan.
“Ke depan saya berharap ada satu kawasan kampung-kampung budidaya disini, bukan hanya ikan patin, masih ada ikan belida, ikan bilih, saya minta Pak Kepala Balai nantinya dapat memberikan data seberapa besar angka putaran ekonomi hulu ke hilir dari perikanan budidaya ini,” imbuhnya.
Selain itu, Menteri Trenggono juga mengingatkan para jajarannya di BPBAT, bahwa fokus dari kegiatan budidaya ini bukan sebatas pada pencapaian target saja, namun yang jauh lebih penting adalah seberapa besar jumlah pembudidaya yang dihasilkan dari seluruh kegiatan budidaya yang dilakukan di BPBAT ini.
“Tahun depan saat saya datang lagi, diharapkan sudah ada kampung-kampung budidaya, penambahan jumlah masyarakat pembudidaya, serta dapat diketahui seberapa besar pengaruh ekonomi daerah dari kegiatan budidaya yang dilakukan masyarakat, itulah yang menjadi tujuan saya datang kesini,” jelas Trenggono.
Perlu diketahui bahwa BPBAT Sungai Gelam pada tahun 2008 ditunjuk sebagai koordinator PUSTINA (Pusat Pengembangan Ikan Patin Nasional) untuk menghasilkan induk dan benih unggul ikan patin Siam yang sangat dibutuhkan masyarakat. Sejak tahun 2009, BPBAT Sungai Gelam sudah mengumpulkan benih Patin Siam dari berbagai daerah di Indonesia, lalu Kamboja serta Vietnam. Kegiatan seleksi tersebut sejalan dengan kegiatan produksi untuk mendapatan induk patin yang lebih unggul lagi ke depan.