Misterius! Kasus Penculikan dan Kekerasan Putri Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan

Gempita.co – Penculikan putri Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Najib Alikhil mengundang tanda tanya, karena hingga kini belum ada penjelasan bagaimana bisa bebas, setelah disandera lima jam.

Pernyataan resmi pejabat dari kedua negara hari Sabtu (17/7) menyebutkan,
Silsila Alikhil, yang berusia 26 tahun,
diculik ketika sedang berada di tengah ibu kota Islamabad, disandera selama beberapa jam dan diserang secara brutal, Jumat (16/7).

Bacaan Lainnya

Belum ada satu orang pun yang ditangkap terkait serangan terhadap Silsila Alikhil.

Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengeluarkan pernyataan yang menuntut penyelidikan dalam waktu cepat, dengan mengatakan “ia telah disiksa dengan buruk.”

Laporan medis rumah sakit yang dilihat Associated Press menyatakan Silsila menderita pukulan di bagian kepala, memiliki tanda bekas ikatan tali di pergelangan tangan dan kaki, dan dipukuli habis-habisan. Ada kecurigaan bahwa ia menderita patah tulang di beberapa bagian tubuhnya dan karenanya pihak rumah sakit memerintahkan pemeriksaan ronsen.

Warga Afghanistan melakukan aksi protes atas penculikan putri Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Najib Alikhil, di Kabul Minggu (18/7).

Laporan itu juga mengatakan para penculik telah menyanderanya selama lebih dari lima jam dan ia dibawa ke rumah sakit di Islamabad itu oleh polisi.

Belum ada rincian tentang penculikan itu sendiri atau kondisi pembebasannya.

Pakistan menyebut serangan itu “meresahkan” dan mengatakan telah meningkatkan keamanan di kediaman duta besar Afghanistan itu.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheik Rashid Ahmed mengatakan, “Polisi sedang menyelidiki laporan tentang putri duta besar Afghanistan itu. Kami baru mendapatkan dokumennya dini hari tadi dan kami sudah mendaftarkan kasus itu. Kami telah menginterogasi sejumlah orang, termasuk tiga supir taksi. Kami berhubungan dekat dengan Kedutaan Besar Afghanistan. Mereka kooperatif.”

Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengutuk keras “tindakan keji” ini dan menyampaikan keprihatinan pada para diplomat Afghanistan dan keluarga mereka di Pakistan.

Sumber: voa

Pos terkait