Moeldoko: Saya Memilih Kewaspadaan untuk Menentramkan !

Moeldoko Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) - Foto: Istimewa

Jakarta, Gempita.co – Kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak mungkin secara tiba-tiba. “Saya sebagai pemimpin yang dilahirkan dari akar rumput bisa memahami peristiwa demi peristiwa. Mengevaluasi peristiwa demi peristiwa,” ujar Moeldoko Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (1/10).

Menurut Moeldoko ada dua pendekatan dalam mendeteksi munculnya isu kebangkitan PKI ini. Pertama menciptakan sistem kewaspadaan untuk menenteramkan. Sementara yang kedua menciptakan kewaspadaan untuk memunculkan ketakutan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Tinggal kita melihat kepentingannya. Kalau kewaspadaan itu dibangun untuk menenteramkan maka tidak akan menimbulkan kecemasan. Tapi kalau kewaspadaan itu dibangun untuk menakutkan, pasti ada maksud-maksud tertentu. Nah! Itu pilihan-pilihan dari seorang pemimpin,” ia menjelaskan.

Mantan Pangkostrad ini meyakini, isu kebangkitan PKI tidak muncul secara tiba-tiba. Ia meminta agar tidak berlebihan sehingga menakutkan orang lain. Sebenarnya bisa saja sebuah peristiwa besar itu menjadi komoditas untuk kepentingan tertentu.

“Kalau saya memilih, kewaspadaan untuk menenteramkan. Yang terjadi saat ini, menghadapi situasi saat ini apalagi di masa pandemi, membangun kewaspadaan yang menenteramkan adalah sesuatu pilihan yang bijak,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam banyak kesempatan Gatot Nurmantyo menyatakan tentang bahaya kebangkitan PKI. Ia mengatakan merasakan benar kehadirannnya, salah satunya muncul dari adanya RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang diinisiasi DPR.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali