Mohon di Catat..BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrim Hingga Februari 2021

Jakarta, Gempita.co-BMKG mengadakan konferensi pers perkembangan cuaca di musim hujan tahun 2021 dan mitigasi gempa bumi, serta tsunami di Indonesia, Sabtu (23/1/2021) secara virtual melalui Zoom meeting dan live streaming via Youtube.

Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa BMKG sudah memberikan peringatan dini potensi terjadinya kondisi ekstrem terkait cuaca akibat adanya beberapa fenomena.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Fenomena iklim global, La Nina akibat adanya anomali suhu air laut di Samudera Pasifik mendingin dibandingkan suhu muka air laut di Indonesia yang makin hangat. Akibatnya terjadi perbedaan tekanan udara dan aliran massa udara yang masif ke wilayah Indonesia. Fenomena La Nina akan berdampak pada meningkatnya curah hujan bulanan.

“Diprediksi dari Januari sampai Maret peningkatan curah hujan sebesar 40-80% atau 300-500 milimeter. Lingkungan atau kapasitas daya dukungnya paling rentan akan mengalami banjir atau longsor bahkan banjir bandang. Sehingga dikhawatirkan akan saling susul-menyusul,” ungkap Dwikorita.

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan menjelaskan, 94% persen wilayah Indonesia sudah mengalami musim hujan. Puncak musim hujan di setiap daerah berbeda-beda, puncaknya didominasi di Januari dan Februari. Hingga saat ini Indonesia sudah memasuki tingkat fenomena La Nina yang lemah, sekitar Maret-April akan menuju pada kondisi netral.

Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Dr. Ardhasena Sopaheluwakan, angkat bicara.Masyarakat perlu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada Januari-Februari.

“Diharapkan masyarakat selalu mengupdate informasi-informasi dari BMKG. Masyarakat juga perlu mengenali lingkungan sekitar tempat tinggal sehingga dapat mengurangi dampak dari bencana yang dapat datang sewaktu-waktu,” imbuh Ardhasena Sopaheluwakan.

Terkait banjir di Kalsel, data curah hujan harian BMKG menunjukkan bahwa terjadi hujan lebat hingga ekstrem di Kalimantan Selatan mulai dari 10-16 Januari 2021. Hujan ekstrem selama 6 hari berturut-turut tersebut disinyalir menjadi alasan terjadinya banjir di 10 kabupaten di Kalimantan Selatan, disamping terdapat faktor pemicu banjir lainnya seperti lingkungan.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali