Gempita.co – Twitter memperingatkan akan memblokir akun yang mendoakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (2/10/2020), Twitter mengatakan mengharapkan Trump meninggal melanggar pedoman perusahaan.
Dikutip dari The Verge, Sabtu (3/10/2020), Twitter memberi tahu bahwa mereka akan menangguhkan orang-orang yang mengharapkan kematian Trump, meskipun tidak jelas seberapa sering Twitter dapat melakukannya.
Twitter memberi tahu Motherboard bahwa pemblokiran itu tidak akan berlaku untuk setiap twit.
“Kami memprioritaskan penghapusan konten jika konten tersebut memiliki ajakan bertindak yang jelas yang berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata,” bunyi pernyataan dari Twitter.
Itu terjadi ketika Trump mengumumkan bahwa dia dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif terkena virus corona. Berita itu mendorong beberapa orang mendoakannya agar cepat sembuh, sementara yang lain men-twit mengatakan mereka berharap penyakit itu akan membunuhnya.
Namun pengumuman Twitter telah memicu reaksi balik dalam komunitas Twitter, dengan banyak orang yang menggambarkannya sebagai hipokrit, Business Insider melaporkan.
Pernyataan itu membuat marah banyak pengguna Twitter, termasuk beberapa anggota parlemen yang berpendapat bahwa banyak orang, terutama mereka yang berada di komunitas yang terpinggirkan, menerima ancaman pembunuhan di platform sepanjang waktu, dengan sedikit tanggapan dari perusahaan.