Jakarta, Gempita.co -Berawal dari Citibank Inc mengirim dana sebesar US$900 juta ke sejumlah kredit. Tiba-tiba seorang nasabah Bank of America Corp di Massachusetts menemukan saldo masuk US$2,5 miliar atau Rp36 triliun (Kurs Rp14.773)
“Ini kesalahan tampilan, tidak lebih dari itu,” kata juru bicara Bank of America Bill Halldin seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (22/8/2020).
Nasabah Bank of America, Balise Aguirre mengatakan semula dia mengira pihak bank menemukan kesalahan itu sendiri. Namun, situasi tidak berubah. Dia lantas menghubungi pihak bank untuk menanyakan duit misterius di rekeningnya.
Saat dihubungi Bloomberg, saldo miliaran dolar di rekening Aguirre itu sudah diperbaiki oleh pihak bank.
Kasus serupa terjadi pada Brigade Capital dan HPS Partners di pengadilan New York. Pangkal persoalannya, Citibank mengaku keliru mengirim dana US$175 juta, ratusan kali lipat dari niat US$1,5 juta. Brigade menolak pengembalian dana.
Citibank adalah agen administratif kredit sindikasi untuk perusahaan kosmetik Revlon Inc. Brigade adalah salah satu kreditur Revlon.
Pengacara Brigade dan HPS, Benjamin Finestone dalam persidangan minggu lalu mengatakan kepada hakim bahwa perusahaan tidak mengakui kekeliruan Citibank. Adapun Citibank menekankan, tindakan Brigade mengancam integritas fungsi badan administratif dan kepercayaan dalam sistem perbankan global.
Dalam catatan Bloomberg, kekeliruan seperti yang dialami Aguirre bukan yang pertama kali terjadi. Beberapa nasabah mengalami kesalahan tampilan saldo di aplikasi mobile banking.