Nasi Uduk Laris di Makkah, Penjualnya Asal Myanmar, Kok Bisa?

Gempita.co – Jemaah haji Indonesia menjadi target pasar, seperti yang dilakukan Rasad Ahmad asal Myanmar yang menjual bakso, soto, nasi uduk, nasi kuning, serabi, telur balado, dan tumis pare.

Rasad berjualan di kawasan Syisah, Makkah, Arab Saudi. Kawasan itu merupakan tempat menginap jemaah haji tanah air dari sejumlah embarkasi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Nasi uduk 5 riyal, pare 2 riyal, bakso 10 riyal, soto 5 riyal. Silahkan, silahkan, silahkan,” ujar Rasad menggunakan bahasa Indonesia, Sabtu (3/6/2023), dikutip dari situs RRI.

Rasad yang sudah 30 tahun tinggal di Arab Saudi mengaku, biasa menjual makanan ke warga negara Indonesia tiap musim haji tiba. Di luar itu, seperti pada bulan Ramadan, ia biasa beralih menjadi penjual pakaian.

Rasad tak menyebut berapa modal atau keuntungan didapat per hari. Namun, ia biasa melakukan itu untuk memenuhi kebutuhan dua istri dan empat anaknya.

Istri keduanya adalah orang Indonesia yang ia nikahi 8 tahun lalu dan dikaruniai satu anak.

Namun, ia mesti menghindari polisi Arab Saudi yang sewaktu-waktu bisa melakukan sweeping atau pengusiran.

“Kalau sekarang masih aman, orang haji masih sepi. Mungkin tiga atau empat hari lagi pindah,” katanya.

Saat tertangkap, tambah Rasad, risikonya berat. Jika ia bukan warga negara Arab Saudi, bisa dideportasi alias dipulangkan paksa ke negara asal.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali