Gempit.co – Pada Juni 2019 lalu, ada kasus penipuan yang mencuri perhatian publik di Lumajang, Jawa Timur. Seorang nenek bernama Dwi Retno (56) menipu pria bernama Tuhan (39).
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban menginterogasi Retno yang diserahkan warga tiga hari sebelumnya.
Dilansir dari detikJatim, Minggu (19/11/2023), Arsal bercerita mengenai aksi penipuan yang dilakukan Retno terhadap Tuhan.
Diketahui Tuhan tinggal di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Ia pertama kali bertemu dengan Retno di Pantai Bambang, dikenalkan seorang penjual nasi bernama Kholifah.
“Jadi beberapa hari lalu, Retno mencari laki-laki untuk menemani dirinya jalan-jalan. Ia kemudian dikenalkan pada Tuhan yang tidak memiliki istri,” kata Arsal mengulang cerita seorang saksi bernama Kholifah, pada Sabtu (29/6/2019) lalu.
Arsal mengungkapkan, Retno mengaku sebagai miliarder kepada Tuhan. Dia mengaku memiliki tambang batu bara di Kalimantan, hotel di Banyuwangi dan tabungan sebanyak Rp25 miliar.
Cerita manis Retno membuat Tuhan percaya. Terlebih, ia bersikap royal di depan Tuhan.
“Iya Mas, jadi si perempuan ini menunjukkan kalau dia royal. Dia membelikan makanan untuk banyak orang,” ungkap Arsal berdasarkan pengakuan korban bernama Tuhan.
Retno selanjutnya mengiming-imingi Tuhan dengan uang Rp5 juta. Uang itu akan diberikan jika Tuhan mau menemani Retno ke mana saja.
Namun seiring waktu berjalan, Retno justru meminjam uang pada Tuhan. Pertama, Retno meminjam Rp 900 ribu. Tuhan pun memberikan pinjaman tanpa rasa curiga.
Retno kita tahan di sini. Di Lumajang. Tapi banyak yang mengaku menjadi korban penipuan Retno dari berbagai daerah,” ungkap Arsal.
Kepada polisi, Tuhan mengakui jika dirinya menjadi korban penipuan. Namun di lain sisi, ia tidak sepenuhnya menganggap Retno sebagai penipu.
“Ya ditipu sih ditipu. Cuma saya nggak merasa ditipu karena uang itu dimakan bareng-bareng. Uang itu aku kasih. Aku lihat buat beli apa. Sama aku juga,” kata Tuhan saat diinterogasi AKBP Arsal, Jumat (28/6/2019).
Tuhan bercerita, Retno membawa sejumlah uang awalnya. Namun saat dompetnya mulai menipis, Retno merayu Tuhan untuk memberinya pinjaman uang.
“Pas pinjam uang sama aku gelombang pertama yang Rp900 ribu, uangnya tinggal 200 di dompetnya,” ujar Tuhan.
Tuhan semangat mencari pinjaman untuk Retno karena melihat uang Rp 5 juta yang hampir di depan mata.
Kala itu, Retno juga memberitahu Tuhan bahwa sudah ada seseorang yang mengirim dirinya uang. Sehingga Tuhan berpikir, upahnya menemani Retno akan segera cair.
“Nanti uang Mas saya ganti. Tapi uang yang Rp 5 juta tetap utuh buat Mas,” ujar Tuhan mengutip kata-kata Retno.
Uang Rp 900 ribu dari Tuhan dipakai Retno untuk membeli buah, ikan matang, kue camilan. Anehnya belanjaan tersebut kemudian Retno bagikan pada siapa saja. Bukan untuk ia konsumsi.
Setelah itu, Tuhan juga menyerahkan uang Rp1 juta pada Retno tanpa rasa curiga kalau dirinya sedang ditipu. Ia baru curiga setelah Retno seolah mengobrol dengan seseorang menggunakan handphone mati.
“Retno menelepon seseorang menggunakan handphone Tuhan yang belum nyala. Tuhan curiga,” kata AKBP Arsal.(red)