Ngeri, Pedagang Mie Rebus Ini Gunakan Daging Manusia

ilustrasi

Gempita.co – Ngeri, itulah gambaran bagi pedagang mie rebus asal Thailand yang menyajikan topping daging manusia ke dalam kuliner buatannya.

Hal ini diketahui saat pihak kepolisian menemukan potongan daging dan darah manusia berceceran di dapur warung mie.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dikutip dari AsiaOne, seorang pelanggan melaporkan sebuah vegetarian di Bangkok kepada pihak berwajib. Pelanggan tersebut meyakini ada beberapa daging cincang di mie mereka. Padahal mereka sedang makan mie vegetarian.

Polisi pun langsung memeriksa restoran tersebut dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, ternyata benar ada potongan daging dalam makanan mie vegetarian yang mereka sajikan.

Daging tersebut bukan daging sapi, ayam atau babi, melainkan daging manusia.

Hal mengejutkan, polisi menemukan dinding dapur restoran tersebut penuh dengan darah, dan potongan daging manusia berceceran di lantainya.

Polisi juga menemukan mayat pria berusia sekitar 61 tahun di septic tank di belakang restoran. Belakangan di ketahui korban adalah pelanggan yang sering mengunjungi restoran tersebut dan terakhir terlihat saat minum-minum di restoran itu 21 Oktber 2018 lalu.

Dampak Makan Daging Manusia

Dapur warung mie yang memakai daging manusia di Bangkok Thailand/coconuts.co

Tentu saja kabar ini membuat para pelanggan di restoran itu khawatir. Mereka takut, dampak saat mengonsumsi daging manusia.

Memakan daging dari sesama jenis, seperti makan daging manusia, dinamakan sebagai kanibalisme.

Dilansir dari Mirror.co.uk, memakan daging manusia sangat buruk bagi tubuh, bahkan bisa membunuh. Daging manusia termasuk dikategorikan sebagai daging merah. Karena darah myoglobin di otot kita yang sangat banyak.

Ketika dikonsumsi, entah sengaja atau tidak sengaja, maka terdapat kemungkinan bahwa tubuh akan mengidap kondisi bernama Kuru. Penyakit yang sangat jarang ditemui di tubuh manusia. Ini diakibakan protein yang bengkok dalam daging manusia.

Lebih dari itu, sel-sel saraf di otak dari tubuh yang terbunuh, bisa membuat otak kita seperti spons dengan banyak lubang.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali