NOC Indonesia Jelaskan Sistem Penjualan Tiket Olimpiade Terbaru

NOC Indonesia/istimewa

Gempita.co- Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengapresiasi langkah Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait perubahan sistem tiket dan hospitality. Format baru tersebut rencananya diterapkans mulai di Olimpiade Musim Panas 2024 Paris, Olimpiade Musim Dingin 2026 Milano-Cortina, Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2028 Los Angeles.

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono menjelaskan penjualan tiket Olimpiade tak lagi menggunakan sistem konvensional authorised ticket resellers (ATR). Format tiket terbaru menggunakan stand-alone ticket yang ditangani pihak ketiga rekanan IOC, On Location.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“IOC menjelaskan langsung kepada kami bahwa sistem tiket Olimpiade dan Paralimpiade berbeda di Paris 2024. Jika sebelumnya penjualan tiket bisa melalui NOC atau ATR, kini tak bisa lagi. Penjualan tiket pertandingan, termasuk opening ceremony dan closing ceremony ditangani langsung On Location,” kata Ferry saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (27/10).

On Location merupakan perusahaan asal Amerika Serikat yang resmi menjadi mitra hospitality baru IOC pada Juni lalu. Dengan sistem penjualan baru, On Location akan menjual paket komplet untuk menonton Olimpiade, mulai dari tiket, travel akomodasi sampai ke venue hingga hotel dan pariwisata yang bisa dirasakan di kota penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade.

Diharapkan keuntungan penjualan tiket dapat dibagi ke pihak-pihak di bawah IOC, Panitia Penyelenggara Olimpiade (OCOG) dan Endeavor Group, induk perusahaan On Location.

“Dari perubahan tersebut, NOC juga mendapat revenue share atas paket yang telah terjual dan nominalnya akan diumumkan setelah multi event berakhir. Dalam paparan IOC, paket yang dijual menawarkan fairness location and transport, best pricing accomodation, hingga pengalaman baru yang bisa dirasakan penonton di Olimpiade,” tambah Ferry,

Penjualan tiket dapat langsung diakses di situs resmi dengan durasi waktu yang ditetapkan oleh tuan rumah. Penonton diberikan kebebasan untuk melakukan pemesanan, baik tiket pertandingan dan hospitality secara terpisah.

“Dengan sistem baru ini, IOC juga ingin menunjukkan kepada dunia keterbukaan dan kemudahan dengan format terbaru ini. Mereka juga tidak akan menambahkan admin fee atau komisi apa pun dari skema baru ini,” kata Ferry.

Olimpiade 2020 Tokyo melibatkan 50 ATR untuk penjualan tiket. Namun, pandemi Covid-19 membuat multi event musim panas terakbar se-dunia di Negeri Sakura untuk kali kedua ini harus digelar tanpa penonton.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali