Oh Ternyata Ini Penyebab India dan China Berperang

ilustrasi

Gempita.co – Hubungan China dan India saat ini kembali memanas. Persoalan klasik kembali mengusik kedua negara berpenduduk terbanyak di dunia saling serang.

Dilansir dari laman the New York Times, Kamis (18/6/2020), konflik ini merupakan lanjutan dari sengketa berpuluh tahun antara dua negara berkekuatan nuklir soal batas wilayah di perbatasan Himalaya.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Enam dekade lalu, India dan China berperang karena sengketa perbatasan yang berujung pada gencatan senjata pada 1962.

China dan India sama-sama mengklaim wilayah sengketa dengan membangun infrastruktur seperti jalan, kabel telepon dan jalur udara serta mengerahkan tentara untuk patroli rutin.

Memanasnya situasi di perbatasan ini dipicu ketegangan dalam beberapa bulan terakhir lantaran India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua negara.

Hal itu membuat Negeri Tirai Bambu berang dan kemudian mengerahkan tentaranya serta membangun infrastruktur sendiri di wilayah sengketa. Peristiwa ini membuat tentara di kedua pihak cukup berdekatan dan situasi berisiko kian memanas.

Seberapa berbahaya konflik ini?

Cukup berbahaya jika tidak ada upaya menurunkan ketegangan.

Baru-baru ini, militer India mengatakan proses penurunan ketegangan sedang dilakukan dan dalam beberapa hari terakhir sejumlah jenderal militer dari India dan China sudah bertemu untuk mencari jalan keluar dari sengketa di perbatasan ini.

Namun dari pengalaman yang sudah-sudah meski perundingan berjalan lancar tapi proses rekonsiliasi di masa lalu tidak pernah sukses.

Jika upaya menurunkan ketegangan tidak dilakukan maka menurut pengamat, situasinya akan semakin memicu bentrokan militer kedua pihak.

“Ini akan sangat-sangat serius, ini akan merusak dialog yang sedang berlangsung,” kata mantan pejabat militer India DS Hooda mengomentari bentrokan senjata Senin (15/6/2020).

Laporan awal yang disampaikan menyatakan tentara India itu tidak tewas ditembak melainkan dibunuh dalam perkelahian dengan batu dan pentungan kayu.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali