Olah Bakau Jadi Batik, Pengrajin Brebes Dapat Bantuan Alat Produksi

Jakarta, Gempita.co– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) menyalurkan bantuan sarana pengolahan produk turunan tanaman bakau (mangrove) kepada kelompok masyarakat peduli lingkungan di Brebes, Jawa Tengah.

Bantuan tersebut diserahkan pada saat kegiatan Pelatihan Pengolahan Produk Turunan Mangrove di Brebes pada akhir Oktober (28/10) lalu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Plt. Dirjen PRL TB Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menjelaskan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat pesisir. Sebagai upaya pemulihan ekonomi dan perbaikan ekosistem mangrove, KKP tengah menggulirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya rehabilitasi kawasan mangrove di 12 lokasi, salah satunya di Brebes.

“Bantuan diberikan sebagai bagian dari stimulus ekonomi. Semoga dapat berdampak pada pelestarian ekosistem dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir melalui pengembangan mata pencaharian alternatif,” ujar Tebe saat memberikan keterangan di Jakarta.

Tebe juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat pesisir Brebes yang telah aktif menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove di Brebes, serta memanfaatkan produk turunan mangrove sebagai mata pencaharian alternatif.

Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Muhammad Yusuf menyebutkan ketiga kelompok penerima bantuan adalah Kelompok Dewi Mangrove Sari, Kelompok Jenthik Manis Ecoprint, dan Kelompok Grinting Food.

Dijelaskan Yusuf, Kelompok Dewi Mangrove Sari merupakan kelompok yang mengolah daun, buah dan tangkai mangrove sebagai pewarna alami bagi produk andalannya, yaitu Batik Mangrove.

Sedangkan Kelompok Jenthik Manis Ecoprint memanfaatkan daun mangrove sebagai pola batik ecoprintnya. Selanjutnya, Kelompok Grinting Food mengolah kudapan sehat dari turunan mangrove, misalnya roti, brownies, kue lumpur, keripik, stick, donat, dan sebagainya.

“Kami berharap lewat bantuan ini, masyarakat dapat memanfaatkan produk turunan mangrove (daun, tangkai dan buah mangrove) menjadi produk olahan seperti makanan/minuman, batik mangrove, dan produk lainnya,” jelas Yusuf.

Di lokasi penyerahan bantuan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes Yuta Sugihyarti
berharap melalui terciptanya peluang usaha bagi penerima bantuan akan membantu perekonomian masyarakat yang mayoritas adalah golongan ekonomi menengah ke bawah.

Selain itu, melalui pengolahan produk turunan mangrove diharapkan dapat memberdayakan para istri nelayan yang rata-rata tidak bekerja sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.

Pelatihan dan penyerahan bantuan sarana pengolahan produk turunan mangrove di Brebes turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, Akademisi dari Universitas Pekalongan, Pengrajin Ecoprint, Sinar Boga Mandiri Brebes, dan Kelompok Penerima Bantuan.

Sumber: HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali