Jenewa, Gempita.co – Olimpiade Tokyo diharapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat berjalan, tetapi harus ada penilaian untuk menentukan cara terbaik dalam mengelola risiko dari pandemi COVID-19.
“Ini adalah harapan kami agar Olimpiade dapat terlaksana,” kata kepala program darurat WHO, Mike Ryan, Reuters melaporkan, Jumat, dikutip Antaranews.
Dia menggambarkan pihak berwenang Jepang “sangat kompeten” untuk membuat keputusan tentang bagaimana menggelar Olimpiade sambil tetap menaati protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus.
Sementara itu, muncul sebuah petisi daring yang menyerukan agar Olimpiade dibatalkan. Petisi yang muncul di tengah kekhawatiran publik yang kian besar atas penyelenggaraan Olimpiade dalam masa pandemi itu telah mengumpulkan hampir 200.000 tanda tangan dalam beberapa hari terakhir.
Namun, penyelenggara juga telah berulang kali mengatakan Olimpiade akan dilanjutkan, dan mengungkapkan adanya protokol COVID-19 yang terinci bagi atlet dan ofisial.
Pemerintah Jepang sedang berupaya untuk memperpanjang status keadaan darurat di Tokyo dan tiga wilayah lainnya hingga 31 Mei dalam rangka meredam lonjakan kasus virus corona dengan waktu kurang dari tiga bulan sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo.
Meski begitu, Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersikeras bahwa Olimpiade akan tetap berlangsung.
Perusahaan farmasi raksasa yang berbasis di AS, Pfizer Inc, dan mitranya dari Jerman BioNTech SE, Kamis, mengumumkan kesepakatan mereka dengan IOC untuk mendonasikan vaksin mereka guna membantu memvaksinasi mereka yang berpartisipasi dalam Olimpiade.
Diperkirakan ada lebih dari 11.000 atlet yang akan berlaga dalam Olimpiade Tokyo yang akan dimulai 23 Juli hingga 8 Agustus. Namun sudah banyak atlet yang telah divaksin di negara asal mereka.
IOC berjanji Olimpiade akan terselenggara dengan aman, karena panitia telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan selama Olimpiade berlangsung.