Islamabad, Gempita.co – Pakistan menuduh Afghanistan dan India sebagai sumber serangan teroris di negaranya, Minggu (15/11/2020).
Tuduhan tersebut dibantah kedua negara, sehari sebelumnya Pakistan menyebut India menjalankan 66 kamp pelatihan militan di wilayah Afghanistan untuk merencanakan aksi “terorisme” dan mengguncang Pakistan dan merusak kemitraan ekonominya dengan China.
Pemerintah Pakistan, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi secara nasional, memaparkan apa yang dikatakannya sebagai “bukti tak terbantahkan” yang mendukung tuduhan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (15/11) mengatakan “Apa yang disebut klaim ‘bukti’ terhadap India itu tidak memiliki kredibilitas, dibuat-buat dan mencerminkan bagian dari rekayasa”.
“Kami menyerukan kepada Pakistan untuk mengakhiri dukungannya terhadap terorisme lintas batas dan melontarkan narasi palsu tidak akan membebaskan Pakistan dari tindakan seperti itu,” kata Srivastava.
Ia mengulangi tuduhan lama India bahwa Pakistan melatih militan Islamis dan membantu mereka menyusup ke Kashmir yang dikelola India untuk memicu kekerasan separatis di wilayah mayoritas Muslim itu.
“Gencarnya penyusupan teroris dan penyelundupan senjata untuk menyulut kegiatan teror terus berlanjut,” tuduh Srivastava.
Pakistan yang mengelola sepertiga wilayah Kashmir, membantah tuduhan tersebut dan mengatakan itu adalah upaya negara tetangganya untuk menutupi dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di Kashmir.
Kedua negara bersaing yang bersenjata nuklir itu telah beberapa kali berperang dan terlibat konflik terkait Kashmir sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947.
India dan Pakistan mengklaim wilayah itu secara keseluruhan dan tetap menjadi sumber utama ketegangan dan pertengkaran militer antar kedua negara.
Sumber: VoA