Jakarta, Gempita.co – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM ) Teten Masduki mengunjungi pameran Plus Enam Dua Chapter 01: Sneaker Local Brand di Mall of Indonesia, Jakarta, Kamis (29/4) malam.
Usai melihat booth peserta pameran, Teten ikut diskusi dalam program Urbanasia Podcast bersama Staf Khusus MenkopUKM Fiki Satari dan pelaku UMKM di tempat yang sama.
Teten dibuat bangga melihat produk UMKM yang ditampilkan dalam pameran tersebut. Menurutnya kualitas produk UMKM tidak kalah bagus dengan brand luar.
“Saya tadi hampir tidak percaya itu produk UMKM karena kualitasnya bagus-bagus, desainnya bagus, kreatif, sangat menyenangkan. Jadi saya bangga melihat produk-produk mereka,” ungkap Teten dalam diskusi Urbanasia Podcast yang dipandu oleh host dr Tirta.
“Produknya unik-unik, beda sendiri. Rupanya pendekatannya juga bagus, by market research dan kita sudah harus mulai begini,” lanjut Teten dengan bangga.
Teten mengatakan akan melakukam pendataan pelaku UMKM yang produknya unggul dan memiliki daya saing untuk dapat dibantu scaling up melalui program Kementerian Koperasi dan UKM baik itu lewat ekosistem pembiayaan maupun kemudahan perizinan usaha.
Teten juga bangga melihat pelaku UMKM yang cepat sekali melakukan adaptasi dan inovasi bisnis dengan memanfaatkan trend market online yang begitu menggeliat di tengah pandemi Covid-19.
“Misalnya mereka jualan di online karena dengan penerapan social distancing, PSBB, sekarang PPKM itu orang jualan di online. Jadi luar biasa mereka cepat sekali melakukan adaptasi bisnis dalam situasi pandemi,” katanya.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, Sneaker Local Brand merupakan salah satu local heroes yang bisa didorong untuk memanfaatkan program-program dari Kementerian Koperasi dan UKM. Menurut dia, saatnya UMKM dan pemerintah seiring sejalan dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
“Ini merupakan momentum yang tepat. Kita sedang mencoba untuk menjahit itu. Besar harapan kita. Kita list mana saja yang bisa masuk ke dalam Kementerian/Lembaga. Pak Teten juga sudah menginisiasi MoU dengan BUMN, seperti program Pasar Digital UMKM. Untuk pembelian di bawah Rp14 miliar wajib sekarang BUMN beli dari UMKM, itu potensinya Rp35 triliun sendiri,” kata Fiki.
dr. Tirta sebagai salah satu penggiat UMKM menyebut pameran Sneaker Local Brand merupakan pameran UMKM yang menjadi pilot project percontohan exhibition yang telah sesuai protokol CHSE dan Mice dari Kemenparekraf. Ajang pameran sneaker local brand kali ini terdiri dari 60 persen brand lokal dan 40 persen brand luar.
“Temen-temen pasti akan bertanya kenapa harus ada brand luar. Jadi, sesuai dengan statement pak Menteri Teten, masyarakat harus mengetahui bahwa produk lokal UMKM itu tidak melulu harus murah, untuk membuktikan kualitas dari UMKM, kita harus membandingkan dengan brand luar. Itu alasan kenapa pameran kali ini kita sengaja menyandingkan ada brand luar di samping brand lokal. Ada sebuah merek dengan harga Rp6,5 juta dan di sampingnya ada produk lokal seharga Rp100.000, dan ternyata kualitasnya nggak beda jauh,” ujar Tirta.
Tirta menambahkan, melalui ajang seperti ini kolaborasi pemerintah seperti KemenkopUKM dan Kemenparekraf mendorong pelaku UMKM naik kelas.
“Saya berharap ke depan omzet pelaku UMKM di Indonesia tidak melulu Rp500 juta, tapi bisa tembus miliaran bahkan bisa sampai triliunan rupiah. Dan ekosistem kita ke depan semakin baik, sehingga kita berjaya dulu di negeri sendiri, baru nanti berjaya di negara lain,” pungkas Tirta.