Pangeran Salman Murka, Janjikan Pembalasan Setimpal Untuk Penyerangan di Kota Jeddah

Jakarta, Gempita.co- Penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) murka atas serangan mematikan di Kota Jeddah Arab Saudi yang melukai empat orang itu. Ia pun mengancam akan para pelaku penyerangan akan mendapatkan hukuman yang sangat berat dan menyakitkan.

MBS juga berkomitmen untuk menghadapi semua perilaku ekstremisme, menolak dan mengutuk semua tindakan teroris di negerinya. ”Kami akan terus menyerang dengan tangan besi siapa saja yang ingin merusak keamanan dan stabilitas kami. Dan kami akan terus menghadapi setiap perilaku dan gagasan para ekstremis. Ekstremisme sudah tidak dapat lagi ditoleransi di Kerajaan Arab Saudi,” kata Putra Mahkota Saudi Pangeran MBS seperti dilansir Reuters yang dikutip dari kantor berita negara Saudi SPA, Jumat (13/11/2020).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sehari sebelumnya, pemimpin Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud menyerukan kepada dunia internasional untuk menetapkan Iran sebagai negara sponsor terorisme. Raja Salman mengatakan, komunitas internasional harus menyadari bahaya peran Iran dalam mendukung terorisme, ekstrimisme dan sektarianisme.

”Saudi menegaskan bahayanya proyek regional oleh rezim Iran, dan kami menolak campur tangan mereka (Iran) dalam urusan internal (kami), maupun dukungannya terhadap terorisme, ekstrimisme dan sektarianisme. Dan kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil posisi yang kuat terhadap Iran untuk memastikan tidak memperoleh senjata pemusnah massal dan mengembangkan proyek rudal balistiknya,” tandas Raja Salman.

Organisasi teroris ISIS sudah mengakui kalau pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan di Kota Jeddah pada Rabu (11/11/2020) waktu setempat. Dalam serangan yang menggunakan bahan peledak itu, empat orang terluka termasuk seorang pejabat Konsulat Perancis di Jeddah. Di hari yang sama, kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Kota Den Haag Belanda juga ditembaki orang tidak dikenal. Media lokal di Den Haag menyebutkan sedikitnya ada 20 lubang peluru di Kantor Kedubes Saudi, termasuk beberapa lubang di jendela.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali