Gempita.co – Pemilu Papua Nugini berdarah dengan tewasnya 18 warga, akibat kerusuhan.
Kericuhan ini terjadi di Porgera, Provinsi Enga. Kejadian tersebut dipicu sebuah suku petarung yang tiba-tiba menyerang kelompok lain.
Dilansir dari The Guardian, korban berjatuhan setelah ditembak. Kejadian tersebut sempat diabadikan dalam video yang kini berseliweran di dunia maya.
Dikutip dari Times Indonesia, video yang tersebar di internet tersebut berlangsung pada Rabu (20/7/2022). Beberapa pria bersenjata menembaki para pria dan wanita di pelataran gereja Kanamanda. Mereka juga merusak gereja dan fasilitas umum lainnya seperti sekolah, jalan, dan jembatan.
Pihak kepolisian setempat melaporkan bahwa kejadian tersebut merupakan perkelahian antarsuku. Namun hingga kini kasus tersebut masih didalami.
Mereka berpendapat kurangnya jumlah pasukan polisi merupakan alasan kenapa polisi tak segera mengambil tindakan kala itu.
Dirk Wagener dari PBB mengungkap keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dirinya mengungkap selain membunuh belasan warga, dalam kekerasan tersebut setidaknya 8 gadis setempat juga diperlakukan secara tidak layak dan mengalami rudapaksa atau kekerasan seksual.
Kekacauan ini mengkibatkan setidaknya 3000 warga Enga, Papua Nugini harus dievakuasi. Sebagian besar dari mereka merupakan perempuan dan anak-anak.
Pemilu di negara ini dimulai sejak awal Juli dan akan berakhir di akhir bulan.