Jakarta, Gempita.co – Hasil riset dan inovasi Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, terpilih sebagai salah satu dari 112 Karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif Tahun 2020. Ditetapkan pada Februari 2021, oleh Business Innovation Center (BIC), yang didirikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Kemenristek).
Proposal BRPI yang terpilih adalah inovasi ‘Ikan Patin Perkasa (Patin Super Karya Anak Bangsa) Hasil Pemuliaan BRPI Siap Berkotribusi dalam Peningkatan Produktivitas Perikanan Budidaya’.
Disampaikan Kepala BRPI, Joni Haryadi, riset terkait Patin Perkasa dilaksanakan BRPI sejak 2010, di mana saat itu terpantau kualitas benih patin yang beredar di Indonesia sangat heterogen. Pada umur yang sama, terjadi pertumbuhan yang berbeda-beda di berbagai lokasi di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan patin yang sangat pesat di Indonesia, masyarakat yang sudah bisa melakukan pemijahan sendiri. Sehingga penyebarannya menjadi tidak terkendali dan menyebabkan terjadi penurunan genetik. Selain itu, sejak pertama patin siam masuk ke Indonesia pada tahun 1972, belum terdapat upaya untuk memperbaiki genetik tersebut.
“Pada 2010 hingga 2017, BRPI melakukan seleksi ikan patin, dengan benih yang berasal dari Sukamandi, Jambi, dan Palembang, sebanyak dua generasi. Hasilnya sangat bagus, yakni respon seleksi menunjukkan angka 38,86 persen sudah memenuhi persyaratan respon seleksi minimal 30 persen,” jelas Joni, dalam keterangannya, Rabu (3/3/2021).
“Hasil uji lapangan ikan patin di empat lokasi, yaitu Tulungagung, Kuningan, Bandar Lampung, dan Sukamandi , membuktikan berbagai keunggulan patin super ini dibanding patin biasa yang selama ini terdapat di masyarakat,” tambahnya.
Menurut Joni, ikan tersebut mampu tumbuh cepat dan pada 2018 telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 75/KEPMEN-KP/2018 tentang Pelepasan Ikan Patin Perkasa, yang menetapkan Ikan Patin Perkasa sebagai jenis ikan baru yang akan dibudidayakan.
Berbeda dengan patin biasa, jelasnya, Patin Perkasa memiliki bebagai keunggulan. Di antaranya, pertumbuhan lebih cepat 16,61 – 46,42 persen produktivitas lebih tinggi 11,27 – 46,41 persen, rasio konversi pakan (FCR) lebih rendah 5,6 – 16,3 persen. Harga Pokok Produksi (HPP) yang ditetapkan lebih rendah 4,45 – 17,92 persen serta B/C ratio pembesaran lebih tinggi 14,71 – 48,48 persen.
Business Innovation Center (BIC) terbentuk sejak tahun 2008 bertepatan denga tahun inovasi, yang didirikan oleh Kemenristek dengan tujuan mengoptimalkan pemberdayaan inovasi di Indonesia dan meningkatkan pembangunan nasional.
Dalam hal pembangunan nasional diperlukan fondasi yang kuat antara tiga pihak yaitu, Pemerintah, Akademisi, dan Pelaku Bisnis (ABG, Academician, Business, and Government), untuk menjembatani antara tiga sektor ini diperlukan sebuah lembaga/organisasi khusus. Oleh karena itu Kementerian Negara Riset dan Teknologi mendirikan BIC, yang berfungsi untuk mengembangkan sinergi antara ABG dalam hal inovasi yang sampai saat ini dirasa belum optimal.
Setelah tertunda sebulan lamanya, akhirnya pemilihan “112 Inovasi Indonesia-2020” berhasil menetapkan 85 proposal terpilih untuk tampil di “112 Inovasi Indonesia-2020”. Dari 412 proposal inovasi yang diajukan, 330 proposal diajukan ke proses review, dan 139 proposal diantaranya lolos sebagai kandidat untuk seleksi dan terlebih dahulu diterbitkan di e-book BIC sebagai “The Challengers 112 Inovasi Indonesia-2020”.
17 Juri
Seleksi “112 Inovasi Indonesia 2020” dilakukan oleh 17 juri dalam empat kategori proposal. Di mana setiap proposal dinilai oleh 4 sampai 5 juri (pada tahun-tahun sebelumnya setiap proposal hanya dinilai oleh 3 juri). Ini merupakan pemilihan “100+ Inovasi Indonesia” yang dapat dikatakan paling ketat dan paling “bertaburan VETO” dalam sejarah BIC.
Selain menilai melalui proposal beserta lampiran-lampiran pendukungnya, setiap juri mendapat fasilitas “klik” untuk melihat tampilan setiap proposal di “The Challengers”. Setelah dibahas dalam sidang juri secara “online” pada 3 Februari 2021 kemarin, dan dilakukan klarifikasi dengan para juri, akhirnya ditetapkan sejumlah 85 proposal dari 139 kandidat yang terpilih menghiasi e-book “112 Inovasi Indonesia-2020”, termasuk di dalamnya adalah Patin Perkasa.
Sumber: Humas BRSDM