Jakarta, Gempita.co-Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah pernyataan akademisi Rocky Gerung yang mengaku diadang oleh kader PDIP saat hendak bertemu mahasiswa di Yogyakarta.
“Ya, kita gak pernah mengadang,” kata Hasto saat ditemui wartawan di Sekolah DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (5/8).
Hasto pun menyebut upaya pelaporan terhadap Rocky yang dilayangkan oleh sejumlah kader PDIP untuk menghindari aksi main hakim sendiri.
Terlebih, menurut Hasto, PDIP memiliki basis yang kuat di akar rumput yang militan memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi.
“Kita akan menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Maka ada kader-kader yang secara spontan menempuh jalan hukum,” ujar Hasto.
Sebelumnya, Rocky mengatakan dirinya sempat diadang oleh pihak PDIP ketika hendak bertemu dengan mahasiswa untuk berdialog di Yogyakarta.
“Saya dihalangi bertemu dengan kurang lebih 1.500 hingga 2.000 mahasiswa di situ. Justru itu dihalangi oleh PDIP,” kata Rocky ketika menggelar konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (4/8).
Ia mengaku tidak keberatan jika ucapan “bajingan tolol” itu dilaporkan ke pihak kepolisian. Akan tetapi, ia berharap agar kasus itu tak menghalangi aktivitasnya untuk berdialog dengan mahasiswa
“Tetapi jangan halangi saya untuk bicara dengan para mahasiswa dong,” tutur Rocky.
Dialog dengan mahasiswa itu rencananya Rocky lakukan dalam sebuah acara diskusi bertajuk Millenial Effect: Ngobrol Perubahan Indonesia di Sleman, DIY, Rabu (2/8) malam.
Acara batal diadakan lantaran kehadiran massa yang menolak kedatangan Rocky. Anggota DPR RI sekaligus politikus PDIP, My Esti Wijayati juga terlihat hadir kala itu.
Namun, ia mengklaim hadir sebagai elemen masyarakat DIY dan bukan sebagai kader PDIP atau simpatisan parpol.
“Elemen, ini masyarakat (yang menolak). Saya juga masyarakat DIY,” ujar Esti.