Pelonggaran PSBB DKI Tingkatkan Kunjungan Wisata

FOTO:Pariwisata di DKI Tetap Hidup di Tengah Pandemi. ilutrasi

Jakarta,Gempita.co- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta menyampaikan bahwa pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diharapkan meningkatkan minat kunjungan wisatawan sehingga memperbaiki ekonomi.

“Penurunan sektor pariwisata terasa sekali, seperti pada kunjungan wisatawan Januari-April 2020 hanya 4,9 juta saja. Padahal di periode sama tahun lalu bisa samai 12,68 juta,” papar Kepala Disparekraf Provinsi DKI Cucu Ahmad Kurnia di Jakarta, Senin (6/7/2020).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ia menambahkan pendapatan pajak juga turun dari proyeksi Rp7,3 triliun kini realisasi dari awal tahun sampai Mei hanya Rp1,7 triliun saja.

Diharapkan kuartal ketiga dan keempat tahun ini ekonomi DKI Jakarta mulai naik lagi dengan adanya pelonggaran PSBB.

Lebih lanjut, Ahnad Kurnia menambahkan bahwa salah satu faktor adanya pelonggaran PSBB adalah rasio penularan DKI yang kini di bawah satu, dibanding sebelum PSBB yang rasionya 4.“Artinya, satu orang positif memiliki potensi penularan sampai ke empat orang,” paparnya.

Pelonggaran PSBB, lanjut dia, termasuk sektor-sektor pariwisata yang bertahap seiring mulai dibukanya kembali tempat wisata seperti Ragunan, Ancol.

“Masih ada faktor was-was. Ragunan kalau weekend bisa mencapai 30 ribu pengunjung, sekarang 1.000 saja. Ancol juga biasanya 20 ribu sekarang hanya 5.000. Mal juga begitu, dengan izin kapasitas 50 persen, pengunjungnya hanya sampai 40 persen saja,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sedianya akan membuka kembali fasilitas pariwisata lain mulai dari arena permainan, bola sodok, bowling, sampai kegiatan MICE luar ruang.

“Namun kesemuanya akan dilakukan dengan tingkat kehatian-hatian dan protokol ketat. Karena setelah PSBB mulai dilonggarkan, rasio penularan malah meningkat di atas satu,” ucapnya.

Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, Endang Budi Hastuti menilai DKI Jakarta terbilang cukup baik dalam penanganan COVID-19 meski masih masuk dalam sepuluh besar provinsi dengan kasus terbanyak bersama Jawa Timur, Sulawesi Selatan, sampai Sumatera Utara.

“Pelonggaran PSBB DKI terhitung cermat walau peningkatan terjadi terus. Ini penting untuk melakukan pelonggaran secara berkala di tengah pandemi belum mereda, karena sektor perdagangan harus berjalan terus agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidup,” katanya.

Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menambahkan bahwa wisatawan dengan destinasi jarak dekat harus menjadi prioritas mengingat masyarakat masih waspada untuk berlibur jarak jauh.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali